TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem, Ratu Wulla Talu mendesak Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) agar selalu memberikan perlindungan serta proteksi yang maksimal terhadap para pekerja migran asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di luar neger.
Ratu Wulla mengatakan itu dalam Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Migrasi Aman di Roo Luwa Cafe & Resto, Kabupate Sumba Barat Daya, Kamis (17/9/2020). “BP2MI harus lebih maksimal memberikan perlindungan untuk para PMI khususnya asal NTT agar bisa menjalankan pekerjaan dengan baik sesuai harapan,” sebutnya dalam forum yang merupakan kerja sama antara Anggota Komisi IX DPR RI, Ratu Wulla Talu dengan mitra Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Disebutkan Ratu Wulla, dalam UUD 1945 mengamanatkan, semua masyarakat Indonesja wajib mendapatkan perlindungan baik di dalam Negeri maupun saat berada di luar Negeri sebagai PMI. Hal ini juga menjadi fokus dirinya sebagai anggota komisi IX yang bermitra dengan pihak Tenaga Kerja.
Bahkan, dalam fungsi dan perannya di DPR melalui fungsi budgeting dan kebijakan, pihaknya tetap berupaya memberikan support bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri terutama warga masyarakat NTT yang merupakan penyumbang besar jumlah PMI di Negara Asing.
“Saya minta BP2MI dengan tugas dan tanggung jawab yang ada bisa memberikan proteksi maksimal terhadap PMI di luar negeri terutama yang berasal dari NTT. Saya juga minta agar pihak BP2MI bisa memfasilitasi peluang kerja potensial di luar Negeri termasuk melakukan pengawasan terhadap pemenuhan hak-hak PMI di luar Negeri. Teman-teman harus gencar mensosialisaikan prosedur legal menjadi PMI untuk menekan angka PMI ilegal serta human trafficking,” ujarnya.
Ratu Wulla juga meminta kepada BP2MI dan Kemenaker agar terus mendorong upaya peningkatan kompetensi PMI khususnya yang berasal dari NTT agar lebih diupgrade kompetensi dan skillnya dengan menempatkan calon PMI di lembaga pelatihan yang Profesional dan kompeten sehingga SDM PMI asal NTT kedepannya bisa lebih mendapat peluang kerja yang lebih baik dan bisa bersaing dengan pekerja migran dari negara lain khususnya di era pasar kerja internasional seperti sekarang.
Kepala Dinas Nakertrans Enos Eka Dede mengatakan, penempatan PMI di luar negeri selalu menjadi isu sentral saat ini. “Banyak kasus yang terjadi, padahal sudah banyak aturan yang dibuat pemerintah. Kami dari pemerintah sangat berterima kasih kepada Ibu Ratu dan Mitra yang sudah mau berbagi. Saya berharap para peserta yang hadir bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik,” katanya.
Direktur BP2MI, Servulus Bobo Riti mengungkapkan rasa trimakasih atas kehadiran Anggota Komisi IX DPR RI Ratu Wulla Talu. Menurutnya, kehadiran Ratu Wulla, sebagai bentuk pengawasan DPR. “Kehadiran Ibu Ratu sebagai bentuk pengawasan terhadap kami,” ujar Bobo Riti.
Disebutkannya, tujuan sosialisasi itu untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat agar ketika masyarakat atau anggota keluarga yang akan menjadi calon PMI haru betul-betul melalui mekanisme dan proses yang benar di lalur resmi.
“Ketika calon PMI melalui jalur legal maka Pemerintah dapat dengan mudah mengkawal serta memberikan bimbingan serta selalu berada dalam pengawasan pemerintah ketika berada di luar negeri,” ujarnya.
Sosialisasi itu dihadiri sekitar 150 orang yang terdiri dari ASN dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sumba Barat Daya, ATK Bandara Tambolaka, P3MI Kabupaten Sumba Barat Daya sebagai sebagai mitra Disnaker, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, kaum muda, para Guru SMA dan SMK serta hadir pula para purna PMI dan masyarakat umum. *)Rollyn
Editor: Laurens Leba Tukan