
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) bertekad terus meningkatkan kapasitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar pasar produk dan pasar unggulan yang kreatif dan inovatif saling memberikan motivasi.
“Pemberdayaan UMKM dan penumbuhan wirausaha baru perlu dilaksanakan oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat secara menyeluruh dan berkesinambungan, sehingga mencipatkan UMKM yang berdaya saing,” sebut Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi ketika membuka Expo Kreatif Anak Negeri 2020 dengan tema ‘Menggairahkan Ekonomi Melalui UMKM’ di Millenium Ballroom Kupang, Rabu (16/9/2020).
Wagub Nae Soi mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, salah satu sektor yang terkena dampak adalah UMKM sehingga perlu penanganan yang serius. Pasalnya, UMKM sebagai pilar utama ekonomi memiliki peran strategis baik dari jumlah, sebaran usaha, dan juga penyerapan tenaga kerja yang besar.
Disebutkan Wagub Nae Soi, peningkatan kapasitas dan kualitas UMKM sangat diperlukan untuk membantu pemulihan ekonomi pada masa pandemi covid-19.
“Kita perlu mewujudkan UMKM yang memiliki daya saing dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas untuk bisa terus mendorong pemulihan ekonomi saat ini. UMKM harus didukung dengan sebaik-baiknya. Kemudian kita mau agar bisa terbangunnya komitmen perangkat daerah untuk mendata UMKM by name, by adrress, by phone, by product dan by sector. Produknya apa saja, oleh pihak mana saja supaya kita bantu bersama,” jelas Wagub.
Politisi senior Partai Golkar ini mengatakan, di Provinsi NTT saat ini jumlah pelaku UMKM kurang lebih 105.000 unit. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk NTT sebanyak 5,5 juta jiwa, berarti total masyarakat yang bergerak di sektor wirausaha hanya 1,9%. ”Seyogyanya, sebuah daerah yang pertumbuhan ekonominya bagus, harus memacu minimal 2 % total penduduknya yang bergerak di sektor wirausaha,” ujarnya.
Dikatakan Wagub Nae Soi, dalam mewujudkan visi NTT Bangkit Menuju masyarakat sejahtera, Pemprov NTT juga secara khusus berkomitmen memprioritaskan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan. “Saya harapkan, dengan pemberdayaan masyarakat dan sumber daya yang ada dengan expo ini juga menunjukan potensi sumber daya daerah dapat dikembangkan menjadi produk-produk unggulan,” katanya.

Ketua dan Wakil Ketua Dekranasda NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat dan Ny. Maria Fransisca Djogo foto bersama Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama Setda Provinsi NTT, Dr. Lery Rupidara serta Dirut BPR TLM, Robert Fanggidae dan para pelaku UMKM di arena Expo Kreatif Anak Negeri 2020 di Millenium Ballroom Kupang, Rabu (16/9/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan
Ia juga berterima kasih kepada Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat yang terus memperkenalkan dan mempromosikan kain tenun asal NTT sebagai produk kekayaan budaya untuk dikenal dunia. “Saya memberikan apresiasi kepada Biro Ekonomi dan Kerja Sama NTT bersama Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) yang sudah menggagas dan melaksanakan kegiatan expo ini,” ujarnya.
Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama Setda Provinsi NTT, Dr. Lery Rupidara mengatakan, Pemprov NTT bersama dengan FKLJK menginisiasi expo ini untuk menjadi sarana menampilkan produk unggulan NTT yang berbasis pada pertanian, peternakan, kelautan perikanan, kehutanan dan dan pariwisata serta mempertemukan produsen dan distributor bersama konsumen dalam peningkatan kapasitas UMKM.
Untuk diketahui yang berpartisipasi pada expo tersebut diantaranya UMKM Binaan PT Jamkrida,UMKM Binaan Bank NTT, UMKM Binaan Bank Indonesia, PT Telkom Indonesia, Dekranasda NTT, BPJS Ketenagakerjaan, Dinas Kesehatan dan BPOM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Biro Ekonomi dan Kerja Sama, Dinas Koperasi,Tenaga Kerja dan Transmigrasi, PT Kawasan Industri Bolok, PT BPR TLM, Perbarindo, PT Pegadaian, , dan PNM.***Laurens Leba Tukan