KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi, MM meminta agar seluruh Organisasi Pimpinan Daerah untuk mempercepat penyerapan anggaran pemerintahan. Penyerapan anggaran belanja pemerintah, menurut Wagub, harus mencapai angka 75 % di akhir bulan september.
“Saya akan turun cek ke setiap OPD Pemprov NTT terkait penyerapannya. Saya akan tegas untuk hal ini. Kita yang jadi mediator antara anggaran dan masyarakat,” sebut Wagub Nae Soi ketika memberikan arahan dalam Pertemuan Persiapan Ekspo Anak Negeri 2020 yang dilaksanakan di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Senin (14/9/2020).
Disebutkan Wagub, dalam percepatan pemulihan ekonomi di NTT, ia menghendaki agar penyerapan anggaran pemerintah harus mencapai 75% pada akhir bulan september ini. “Anggaran belanja dalam penyerapannya harus dipercepat. Kita harus kerja cepat karena dalam situasi pandemi Covid- 19 seperti ini maka kesejahteraan rakyat adalah yang tertinggi. Kita utamakan itu,” ujar Wagub.
Politisi senior Partai Golkar ini menambahkan, dalam pemulihan ekonomi harus dilakukan dengan kolaborasi dengan cara kerja yang cepat. “Kita harus kolaborasi dengan pola pikir grow mindset yang bertumbuh dengan loncatan-loncatan yang ada. Maka dalam kolaborasi itu harus saling bertukar informasi, berkonsultasi terkait hal teknis dan melibatkan semua pihak untuk mencapai tujuan,” jelasnya.
Wagub Nae Soi mengatakan, kegiatan Ekspo Anak Negeri 2020 yang bakal digelar nanti, merupakan momentum mempertemukan konsumen dan produsen. “Saya ingin juga untuk kita memperkuat UMKM karena UMKM juga menjadi salah satu penopang ekonomi kita untuk itu harus perhatikan indikasi geografis dan hak paten dari setiap produk yang ada untuk meningkatkan kualitas pemasarannya,” ujar Wagub Nae Soi.
Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama NTT, Lery Rupidara selaku moderator dalam pertemuan itu menjelaskan, kegiatan ekspo anak negeri juga adalah lanjutan Pertemuan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Provinsi NTT beberapa waktu lalu bersama Pemprov NTT.
“Pertemuan ini sebagai pertemuan lanjutan kami bersama FKLJK dan juga pada ekspo nanti akan ada produk-produk komoditi unggulan dari para UMKM. Ekspo ini juga untuk membantu adanya transaksi langsung antara konsumen dan produsen. Dalam ekspo ini juga dimaksudkan sebagain business matching, dan busines coaching serta membantu memberikan sertifikasi dari produk-produk yang dihasilkan,” ujarnya.
Kepala OJK Robert Sianipar juga mengharapkan dengan ekspo yang akan dilaksanakan tersebut juga turut serta mampu membangkitkan ekonomi di NTT. “Kegiatan ini juga diharapakan bisa mempercepat pemulihan ekonomi. Dalam ekonomi yang menurun saat ini maka untuk pemulihannya ada kebijakan mulai dari sektor keuangan dengan beberapa kebijakan diantaranya, restrukturisasi dan relaksasi untuk nasabah-nasabah,” kata Robert.
“Dari kebijakan terkait dana atau anggaran yang tersalur tersebut, kini tantangannya bagi debitur UMKM adalah mengenai peningkatan produksi dan penyerapan produk yang tersalur pada pasar, hingga pada banyaknya pembeli sehingga melalui ekspo ini juga ada transaksi langsung untuk memudahkan penjualan produk,” jelas Robert.
Kepala Bank Indonesia Cabang NTT I Nyoman Atmaja mengungkapkan dengan dana PEN maka besar harapan untuk bisa memperbaiki ekonomi nasional dan daerah. “Dari pertumbuhan ekonomi kita yang rendah, harapan kita masih ada. Kita punya program PEN pemulihan ekonomi nasional. Kita masih punya anggaran yang cukup. Untuk itu maka besar harapan kita pada bidang pertanian, perdagangan, pemerintahan dan bidang konstruksi. Kita harus dorong pertumbuhan ekonomi kita di triwulan 3 ini,” kata Nyoman.
Plt Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan Ekspo Anak Negeri 2020 tersebut akan digelar pada 16-17 September 2020 bertempat di Millenium Ballroom Kupan dan dibuka mulai pukul 09.00 WITA hingga 18.00 WITA. Ekspo tersebut juga sebagaimana mempertemukan pelaku industri (UMKM) dengan marketnya, dengan keterlibatan sponsorship serta sertifikasi BPOM.*)MW/Humas
Editor: Laurens Leba Tukan