RUTENG,SELATANINDONESIA.COM – Kampung adat Waerebo di desa Starlenda,, Kecamatan Satarmese Barat, kabupaten Manggarai dinyatakan dibuka untuk umum mulai hari Minggu (6/9/2020).
“Saya bersama tokoh adat dan masyarakat adat di kampung Waerebo telah bersepakat bahwa mulai hari ini, kampung adat Waerebo mulai dibuka untuk umum. Masyarakat sudah bersedia untuk menerima tamu-tamu dari luar,” sebut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ketika mengunjungi Kampung adat Waerebo, desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Minggu (6/9/2020).
Gubernur Laiskodat untuk ketiga kalinya berkunjung ke kampung adat itu sejak pertama kali ketika masih dalam masa kampanye pencalonannya menjadi Gubernur NTT. Kedua, Gubernur Lasikodat mengunjungi Waerebo pada tahun 2019.
“Saat datang kedua tahun lalu, saya nginap di Waerebo satu malam. Dan paginya, saya menikmati matahari terbit di sini yang sangat indah. Kampung adat ini harus terus dijaga keasliannya agar menjadi obyek pariwisata yang sangat menarik,” ujar Gubernur kepada SelatanIndonesia.com di Waerebo.
Dikatakan Gubernur Laiskodat, ia bakal membangun infrastruktur pendukung di wilayah itu untuk memudahkan para wisatawan mengakses kampung adat itu untuk menikmati keaslian budaya warga masyarakat adat di Waerebo.
“Kita akan bangun jalan, juga fasilitas Kesehatan dibangun Puskesmas. Dan, saya tugaskan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Pak Linus Lusi untuk koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai agar membangun Gedung SD di sini,” katanya.
Dikatakan Gubernur Laiskodat, Pemprov NTT juga akan menganggarkan supaya rumah-rumah adat yang perlu diperbaiki dan perlu dibangun lagi akan dialokasikan anggaran dari APBD Provinsi NTT.
Untuk menjaga keaslian kampung adat Waerebo, Gubernur mengatakan, berdasarkan aturan budaya, tidak boleh lagi ada pembangunan lainnya di sekitar ini. “Tidak boleh ada pembangunan lainnya karena itu aturan budaya, kalua Puskesmas dan Gedung SD, itu kebutuhan,” katanya.
Salah satu tokoh masyarakat Waerebo, Fransiskus saat menyambut kedatangan Gubernur Laiskodat bersama rombongan di rumah adat Waerebo mengaku sangat bangga karena sudah tiga keli Gunernur Laiskodat berkunjung di kampung halamannya. “Kami sangat bangga karena ini kali ketiga Pak Gubernur datang di kampung Waerebo. Selama ini karena pandemi Covid-19 masyarakat di sini tiarap karena ekonominya jadi macet,” ujar Fransiskus.
Ia juga menyebutkan, harga komoditi andalan kopi yang dihasilkan masyarakat sulit dipasarkan. “Kami sangat sepih dengan pengunjung selama masa Covid-19,” ujar Fransiskus.
Kepala Badan Promosi Pariwisata NTT, Rocky Pekudjawang yang turut serta mendampingi Gubernur Laiskodat di Waerebo juga menghimbau masyarakat umum dan para pelaku wisata untuk bisa mengunjungi Waerebo sejak hari ini.
“Berdasarkan arahan Pak Gubernur NTT, maka mulai hari ini Waerebo resmi dibuka untuk umum. Saya mengajak teman-teman wisatawan agar ayoooo kita visit Waerebo lagi,” ujar Rocky Pekudjawang.
Untuk mencapai kampung Waerebo, Gubernur Laiskodat yang didampingi para Staf Khusus, Pius Rengka, David Pandie, Thony Djogo, Thony Pekudjawang, Imanuel Blegur, juga Kepala Otorita Pariwisata Labuanbajo, Ny. Sana, harus menginap semalam di desa Satar Lenda.
Untuk mencapai Waerebo, rombongan Gubernur Laiskodat menempuh perjalanan kaki sepanjang 4,8 Km. Kampung adat Waerebo berada pada ketinggian 1600 meter DPL.
Turut serta bersama Gubernur Laiskodat ke Waerebo, Kepala Biro Humas dan Protokol Marius Ardu Jelamu, Kepala Badan Aset dan Pendapatan Daerah Zet Sony Libing, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Linus Lusi, Kepala Dinas Pariwisata Wayan Darmawan, Kepala Dinas PUPR Maxi Nemabu, Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Silvy Pekudjawang, juga mantan Kepala Biro Organisasi, Bartol Badar serta Tim Asita NTT. ***Laurens Leba Tukan