MANGGARAIBARAT,SELATANINDONESIA.COM – Sejumlah warga masyarakat di dusun Tondongnara, desa Mbuit, kecamatan Boleng, kabupaten Manggarai Barat menggendong Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan menghendaki agar Viktor menjadi gubernur NTT hingga dua periode.
Aksi itu dilakukan puluhan warga Mbuit sebagai luapan kegembiraan atas kebijakan Gubernur Laiskodat membangun jalan di wilayah itu. Menurut mereka, sejak dibentuknya Kabupaten Manggarai Barat baru saat ini ada perhatian dari Gubernur NTT untuk membangun jalan provinsi di wilayahnya.
“Kami senang sekali sampai kami gendong Pak Gubernur dan kami mau supaya Pak Viktor Laiskodat bisa jadi gubernur NTT sampai dua periode karena beliau sangat membantu kami masyarakat disini dengan membangun jalan kami,” sebut Aventinus Sabandar ketika ditemui Selatan Indonesia.com di desa Mbuit, kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat (4/9/2020).
Menurut Aventinus, Gubernur Laiskodat punya perhatian luar biasa untuk warga di kecamatan Boleng. “Baru kali ini wilayah kami bisa menikmati aspal karena selama ini, jangankan aspal, jalan rabat saja tidak pernah sampai di wilyah kami ini khusus di wilayah kampung Berheleng dan Kondi sampai pertigaan Lando, baru kali ini ada asapl yang masuk,” ujar pria 54 tahun ini.
Ia menambahkan, di wilayah lain di desa Goloketa yang meliputi juga kampung Cangkang, Tendeng, Lawe, Betung, dan Kaca kondisi jalannya sama rusak dengan wilayah Mbuit.
Dikatakan Aventinus, wilayah itu memiliki hasil pertanian yang melimpah diantaranya padi, coklat, mente dan kacang hijau. Namun, selama bertahun-tahun warga sangat kesulitan dalam memasarkan hasil pertaniannya lantran akses jalan yang rusak. “Kalau kami jual ke Labuanbajo berarti jalan dari Mbuit ke sana sampai 6 jam. Kalau dari sini dan bawa hasil ke Ruteng maka lama perjalanan sampai 12 jam. Tapi setelah jalan sudah bagus seperti sekarang maka ke Labuan Bajo hanya 1 jam dan ke Ruteng hanya 3 jam sudah sampe,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ny. Theresia Dam. Wanita 58 tahun ini mengaku sangat senang karena jalan di kampungnya telah dikerjakan oleh Pertamina Provinsi NTT. “Saya sudah recana untuk bertemu langsung Pak Gubernur Laiskodat, saya langsung peluk dan cium dia dan sampaikan terimakasih karena sudah perhatikan kami. Saya baru pulang dari pasar Lando dan dengar kepala desa bilang hari ini Gubernur sampai di kampung kita, makanya saya tunggu dari tadi untuk peluk dan cium Pak Gubernur sebagai ungkapan terimakasih,” ujar Theresia Dam.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat hadir di lokasi pembangunan jalan itu untuk memastikan proses pekerjaan ruas jalan itu berlangsung baik dan berkualitas. “Kita mau memastikan bahwa dalam kepemimpinan ini, seluruh infrastruktur jalan provinsi di NTT sudah tuntas dikerjakan,” sebut Gubernur Laiskodat di desa Mbuit. Turut serta mendampingi Gubernur NTT, para staf khusus diantaranya, Imanuel Blegur, Pius Rengka, Anwar Pua Geno, Nobert Djegalus, Thony Pekudjawa, Rocky Pekudjawa, Thony Djogo dan David Pandie serta Bartol Badar. Hadir juga Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Maxi Nemabu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Matius Ardu Jelamu, serta staf ahli Gubernur NTT Ferdy Kapitan.
Gubernur Laiskodat meninjau lokasi pembangunan jalan itu merupakan ragkaian dari kunjungan kerja Gubernur selama 10 hari kedepan mulai dari Manggarai Barat, Manggarai, Sumba Tengah, dan Sabu Raijua.
Camat Boleng, Bonevantura Ab, S.Pd, saat itu mewakili seluruh elemen masyarakat Boleng menyampaikan terimakasih kepada Gubernur NTT yang telah membangun jalan di wilayah itu. “Kami optimis bahwa dengan pembangunan jalan sepeti ini maka semua potensi daerah ini baik pertanian, perkebunan dan pariwisata akan terdongkrak maju karena ada kemudahan akses,” sebut Camat Boleng.
Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Maxi Nenabu mengatakan, ruas jalan yang sedang dikerjakan di wilayah itu sepanjang 26 Km, dengan biaya Rp 75 miliar, dari panjang fungsiional ruas jalan sepanjang 33 Km di ruas Simpang Nggorang-Kondo dilanjutkan hingga ruas Kondo-Noa-Hita sepanjang 14 Km dengan nilai Rp 41 mikiar. “Sambung lagi ke arah Cancar di ruas Noa-Golowelu sepanjang 16 Km dengan biaya Rp 44 miliar,” sebut Kadis Maxi yang saat itu mendampingi Gubernur melakukan peninjauan proyek jalan di kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat. ***Laurens Leba Tukan