Gubernur Laiskodat Bakal Luncurkan TJPS di Sumba Tengah

1341
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu dalam sebuah kunjungan di Kabupaten Sumba Tengah.

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat bakal meluncurkan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Kabupaten Sumba Tengah pada 7 September 2020 mendatang.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky F. Koli, S.TP ketika Bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah Setda NTT, Ir. Samuel Rebo mengatakan itu ketika bertemu dengan Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu beserta jajarannya di Kantor Bupati Sumba Tengah, Senin (24/8/2020).

Disebutkan Lecky Koli, lantaran angka kemiskinan di Sumba Tengah yang sangat tinggi yaitu 34,62% atau setiap ada 3 orang, ada satu orang miskin sehingga Gubernur NTT mengharapkan terjadi perubahan pola sistem pertanian untuk memanfaatkan musim kemarau sebagai musim tanam untuk meningkatkan produksifitas dan akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekaligus untuk mengentaskan kemiskinan.

“Instrumen jagung sebagai program TJPS menjadi pintu masuk untuk kita genjot selama 2 sampai 3 tahun kedepan, setelah itu masyarakat sudah memiliki adaptasi baru untuk memilih komoditas yang cocok yang memiliki nilai ekonomis dan bisa menguntungkan untuk dikembangkan,” sebut Leky Koli.

Ia menjelaskan, program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dicetuskan oleh Gubernur NTT ketika kunjungan Menteri Pertanian Shyarul Yasin Limpo beberapa bulan lalu di Kabupaten Kupang. “Pak GUbernur menugaskan kita untuk menyiapkan 10.000 hektar lahan dan termasuk Sumba Tengah yang saat ini dalam progres percepatan perluasan lahan tanam untuk mencapai angka yang dengan kapasitas lahan dan sumber daya yang tersedia,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky F. Koli, S.TP

Mantan kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Provinsi NTT ini mengatakan, program TJPS adalah media untuk peningkatan produktivitas tanaman jagung yang terintegrasikan satu sistem dengan ternak sapi dan babi untuk peningkatan taraf hidup masyarakat. “Kita bisa menghitung produksi dari 1 ha jagung yang investasinya kita siapkan sebesar Rp 6 juta/ha, petani kita bisa mendapatkan manfaat Rp 10 juta/ha/musim tanam.  Kalau tanam dua kali dalam setahun maka, pendapatan masyarakat bisa mencapai Rp 20 juta/ dua kali musim tanam dan ini sudah sangat menolong untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan ekonomi,” ujarnya.

Disebutkan Lecky Koli, program TJPS ini adalah instrument, tetapi kuncinya adalah pada pendampingan. “Kita akan mendesain kelembagaan TJPS ini bekerjasama dengan TNI. Di tingkat nasional seluruh provinsi, diterapkan kerja sama ini untuk melakukan peningkatan produksi padi, jagung, kedelai itu sudah jalan selama 5 tahun terakhir, dan itu memberikan hasil yang signifikan. Karena itu kita adopsi pola ini di program TJPS, dengan mengoptimalkan peran Babinsa, Danranmil, dan Dandim serta di provinsi kerjasama Pak Gubernur dengan Danrem. Termasuk di dalamnya ada Camat dan Kepala Desa sehingga di dalam pembagian tugas nanti terkoneksi dengan baik sehingga bisa memobilisasi semua pihak serta didukung oleh tenaga ahli di lapangan dan diharapkan bisa menghasilkan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu memberikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur NTT yang telah memberikan perhatian penuh unuk masyarakat Sumba Tengah. “Prinsipnya kami sangat memberikan apresiasi yang tinggi terhadap program ini dan kami di Sumba Tengah sudah sangat siap untuk menyukseskan program TJPS. Berapapun lahan yang dibutuhkan kami sangat siap,” ujar Bupati Paulus. *)HumasUmbu

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap