Gubernur Beri Perhatian untuk Solor

228
Pose bersama Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur, Josef A. Nae Soi usai audiens bersama Kepala Sekolah SMA Katolik St. Mikael Solor, Rm. Emanuel S.B. Hurint, bersama Tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda dan Tokoh Adat Masyarakat Solor di Ruang Kerjanya pada Rabu (22/7/2020). Foto: Sam Babys

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM –  Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat kini memberikan perhatian untuk pulau Solor, Kabupaten Flores Timur. Sesuai rencana, gubernur Laiskodat akan mengunjungi pulau Solor pada tanggal 28 Juli 2020 mendatag.

Gubernur mengtakan itu ketika audiens bersama Kepala SMA Katolik St. Mikael Solor, Rm. Emanuel S.B. Hurint, bersama tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh adat masyarakat Solor di Ruang Kerjanya pada Rabu (22/7/2020).

Dalam keterangan tertulis yang diterima dari staf Biro Humas Setda NTT, Sam Babys, gubernur mengatakan, untuk menuju pembangunan yang hebat generasi muda harus dibekali dengan pengetahun yang baik serta gagasan yang bisa mendukung visi besar dalam menunjang pembangunan masyarakat.

“Pendidikan kita untuk anak muda harus terus dijalankan dan menjadi dasar pijakan. Generasi saat ini harus punya pola pikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka perlu gagasan ilmu pengetahuan yang baik untuk bisa kembangkan potensi diri dan juga potensi sumber daya alam yang ada di NTT,” sebut Gubernur.

Gubernur Laiskodat menginginkan pada tahun 2027 nanti, NTT bisa menjadi salah satu provinsi terbaik dalam aspek pembangunan. Baik SDM maupun hal-hal lain seperti infrastruktur hingga pada kesejahteraan masyarakat kita sendiri. “Untuk itu generasi muda perlu lihat peluang apa saja dari kekayaan alam setiap daerah yang bisa dikembangkan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, ilmu pengetahuan sebagai dasar pembangunan. “Orang yang pintar dalam pengetahuan akan punya ide-ide yang besar. Kita ambil contoh dari minuman sophia. Ini adalah minuman tradisional yang dikembangkan dengan penelitian sehingga bisa diminati banyak orang dan memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat NTT,” tambahnya.

Lebih lanjut, Gubernur mengungkapkan bahwa Pemerintah akan selalu bermitra dengan masyarakat. Karena dengan bersinergi dapat memberikan hasil yang maksimal. “Kita sebagai pemerintah menginginkan sebuah kerjasama yang memilki  hasil yang maksimal. Kita mengeluarkan anggaran, waktu, dan tenaga semuanya harus korelasi dan sebanding dengan hasil yang kita capai. Tidak boleh terjadi bila anggarannya besar lalu hasilnya kurang maksimal bagi masyarakat atau bahkan tidak ada,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur juga kembali meminta agar dalam melakukan pelayanan di tengah masyarakat  jangan terbelenggu dengan pemikiran perbedaan suku dan agama.

“Saya mau kita kerja tanpa dibatasi perbedaan agama dan suku. Janganlah lagi kita kerja hanya dengan orang yang sama agama dengan kita. Atau hanya mau bermitra dengan orang yang daerah asalnya sama dengan kita. Semua kita sama. Kita kerja untuk NTT dan untuk anak cucu kita nanti,” katanya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap