LABUAN BAJO,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tengara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta kepada Kementerian Perencanan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas agar dapat merencanakan dan merancang kawasan wisata Labuan Bajo di Kabuaten Manggarai Barat menjadi kawasan wisata super premium yang unggul, atraktif dan eksklusif.
“Tadi dalam rapat, Bapak Gubernur Viktor Laiskodat menyatakan Labuan Bajo sebagai salah satu dari empat destinasi super prioritas memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan tiga destinasi lainnya yakni Danau Toba, Mandalika, dan Borobudur,” sebut Kepala Biro Humas dan Protokol NTT, Marius Ardu Jelamu usai mendampingi Gubernur NTT mengikuti rapat terbatas dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Manoarfa beserta seluruh pejabat eselon I dan II Kementerian PPN di Kawasan Marina Bay Labuan Bajo, Jumat (17/7/2020).
Disebutkan, selain punya hewan purbakala Komodo, Labuan Bajo juga punya pulau yang indah, pantai yang eksotis, alam bawah laut yang sangat indah serta berbagai destinasi menarik lainnya. “Karena itu perlu menjadi prioritas utama, perlu perencanan yang khusus dan atraktif,” sebut Marius.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch. Dula, Direktur Badan Otorita Pariwisata (BOP) Flores, Kepala Balai Taman Nasional Komodo (TNK), Kepala Bappelitbangda NTT, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat NTT.
Marius Jelamu menyebutkan, dalam pertemuan tersebut Gubernur juga mengusulkan agar Pulau Rinca dikembangkan sebagai mass tourism atau destinasi pariwisata yang terbuka bagi umum. Sedangkan, pulau Komodo dan pulau Padar agar dirancang sebagai destinasi eksklusif.
“Usaha-usaha kuliner bisa diarahkan ke pulau Rinca. Begitu pun kegiatan-kegiatan bisnis dan wisata massa lainnya diarahkan ke sana. Sementara Pulau Komodo dan Padar jadi wisata premium dan ekslusif,” jelas Marius Jelamu.
Gubernur Laiskodat juga mewacanakan penggunaan satelit untuk memantau pergerakan dan lalu lintas orang, kapal pesiar dan pemburu liar di kawasan TNK.
“Dengan alat ini, kita bisa lakukan pengawasan dengan baik. Pihak ST-Engineering Singapura siap bekerjasama dan mendukung penuh pengembangan satelit pengawasan ini,” jelas Marius.
Selanjutnya Marius menjelaskan dalam pertemuan itu juga dibahas tentang rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Golo Mori yang akan jadi tempat penyelenggaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan ASEAN Summit pada tahun 2023.
“Dibahas juga tentang pengembangan berbagai fasilitas dan sarana prasarana untuk menyambut kedua perhelatan internasional tersebut. Bandara Udara Komodo akan dikembangkan jadi bandara Internasional oleh Konsorsium CAS (Cardig Aero Service). Juga pengembangam berbagai pelabuhan,” jelas Marius.
Marius menjelaskan, kesempatan itu dibahas juga tentang pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan di destinasi-destinasi wisata. “Karena sekarang kita memasuki normal baru, perlu petunjuk-petunjuk pelaksanaan protokol kesehatan di tempat-tempat wisata,” pungkas Marius.*)Aven
Editor: Laurens Leba Tukan