SOE,SELATANINDONESIA.COM – Elkana Boti yang dinonaktifkan dari jabatan Kepala Desa Sono, kecamatan Amanatun Utara, kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), diketahui sudah beberapa kali meminta bahkan merengek di hadapan Bupati TTS Egusem Pieter Tahun untuk diaktifkan kembali sebagai Kepala Desa Sono.
Padahal, surat pertanggungjawaban (SPJ) dana desa Sono tahun 2018 belum selesai dikerjakan. Tidak hanya itu, berkas kasus dugaan pemalsuan tanda tangan yang menyeret Elkana Boti sebagai tersangka sedang dilengkapi penyidik Polres TTS.
Pada Minggu (29/6/2020) bersama camat Amanatun Utara, Meki Neno beserta beberapa warga desa Sono, bertempat dirumah jabatan Bupati TTS, Elkana Boti menemui Bupati Tahun agar dirinya diaktifkan kembali sebagai Kepala Desa Sono.
Sebagaimana tayangan live facebook yang dibagikan oleh akun Daniel Liu Minggu (29/6/2020) Bupati Tahun menekankan agar Elkana Boti segera menyelesaikan SJP 2018.
“Untuk SPJ tahun 2019 sudah beres. Jadi untuk SPJ tahun 2019 tidak ada masalah. Jadi tinggal SPJ 2018 saja. Kalau sudah beres saya akan lantik kembali,” ucap Bupati Tahun.
Anggota Komisi I DPRD TTS, Thomas Lopo yang dimintai tanggapannya terkait masalah SPJ dana desa Sono 2018 meminta agar Elkana Boti menahan diri sambil menunggu proses hukum dugaan pemalsuan tanda tangan dan SPJ dana desa 2018 selesai kerjakan.
“Sebaiknya dia (Elkana Boti) menahan diri sambil menunggu proses hukum dugaan pemalsuan tanda tangan beres dulu dan SPJ Dana Desa Sono 2018 juga beres dulu. Kalau semua sudah beres tanpa dimintapun saya rasa pa Bupati akan aktifkan kembali,” kata Thomas Lopo diruang Komisi I DPRD TTS Senin (29/6/2020).
Untuk diketahui, tersangka Elkana Boti sempat ditahan selama 42 hari di sel Mapolres TTS dalam kasus dugaan pemalsuan tanda tangan. Kini penyidik Polres TTS sedang melengkapi berkasnya berdasarkan petunjuk Jaksa. Elkana Boti juga sudah dinonaktifkan dari kepala desa Sono karena tidak bisa menyelesaikan Surat Pertanggungjawaban dana desa Sono tahun 2018.**Paul Papa Resi
