SPJ 100%, Sejumlah Pekerjaan Fisik Di Desa Teas TTS Terbengkalai

663
Mesin Pemotong Batu Marmer yang sudah setahun tidak beroperasi. Foto: SelatanIndonesia.com/Paul Papa Resi

SOE,SELATANINDONESIA.COM – Sejumlah proyek fisik di desa Teas, Kecamatan Noebeba, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) belum selesai dikerjakan sejak tahun 2016 sampai tahun 2019 terbengkalai, meski dalam Surat Pertangungjawaban (SPJ) sudah dinyatakan 100%.

Menurut sejumlah warga desa Teas diantaranya Nevik A E Selan, Obet Beti, Mesak Betty, Yeskiel Beti, Daud Boymau, Marten Liunina dan Efraim Tanesab yang ditemui di desa Teas Jumat (26/6/2020) menyebutkan, sejumlah pekerjaan fisik yang dinilai terbengkalai diantaranya, pekerjaan fisik lapangan volly tahun 2016 yang belum selesai dikerjakan.

Mesin pemotong batu marmer senilai 160 juta rupiah yang pengadaannya tahun 2017 untuk Bumdes mubazir dan tidak dimanfaatkan untuk penghasilan Bumdes. Juga embung yang dikerjakan tahun 2018 sudah kering, alias tidak ada air.

Mereka menduga, pekerjaan bronjong tidak diselesaikan, bahkan tidak dilakukan pemadatan. “Untuk pekerjaan fisik Posyandu tahun 2019 hingga kini belum selesai dikerjakan. Belum lagi jaringan air minum yang dikerjakan tahun 2019 hingga kini tidak bisa dimanfaatkan pasalnya bak penampung bocor sehingga tidak bisa menampung air dan sumber air yang diambil dari Oebonak debetnya sangat kecil sehingga tidak bisa dialiri ke bak penampung,” sebut Nevik A. Selan yang didampingi Obet Beti, Mesak Betty, Yeskiel Beti, Daud Boymau, Marten Liunina dan Efraim Tanesab.

Menurut mereka, beberapa fisik proyek tersebut belum dinikmati oleh masyarakat, karena semuanya mubazir.

“Kami tidak tau SPJ nya dibuat dengan cara bagaimana sehingga aman-aman saja. Tapi kondisi yang sebenarnya pa lihat sendiri,” ucap mereka lagi.

Warga Desa Teas berharap agar baik PMD maupun tim lainnya dari Kabupaten TTS untuk melihat langsung kondisi fisik proyek yang bersumber dari dana desa Teas agar bisa ditindaklanjuti.

“Kami harap agar ada tim dari Kabupaten bisa turun ke desa Teas untuk lihat langsung fisik proyek dari dana desa Teas, sesuai dengan yang dilaporkan atau seperti apa,” pintah mereka.

Pantau wartawan Selatanindonesia.com di Desa Teas, embung tidak ada air alias kering, mesin pemotong batu marmer tidak beroperasi. Bak penampung air minum bersih tidak diisi air. Gedung Posyandu yang dikerjakan tahun 2019 hingga kini belum selesaikan dikerjakan. Lapangan volly yang dikerjakan tahun 2016 lalu juga belum selesai dikerjakan.**Paul Papa Resi

Center Align Buttons in Bootstrap