Gubernur Jadikan Wae Kelambu Penghasil Ratusan Miliar dari  Kerapu

254
GUbernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengunjungi dan melihat dari dekat budi daya sejuta ikan kerapu di Wae Kelambu, Desa Sambi Rasa Barat, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Jumat (26/6/2020). Foto: Veri Guru

BAJAWA,SELATANINDONESIA.COM – Keseriusan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat memajukan sector perikanan dan keluatan di Nusa Tenggara Timur tidak sebatas wacana.

Terbukti,di sela-sela kunjungan kerja (kunker) di wilayah Flores khususnya di Kabupaten Ngada, Kamis (25/06/2020) Gubernur Laiskodat didamping Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada mengunjungi dan melihat dari dekat budi daya sejuta ikan kerapu di Wae Kelambu, Desa Sambi Rasa Barat, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada.

“Sekarang ada satu juta ikan kerapu di Wae Kelambu. Kita beranggapan, misalnya yang gagal atau mati sekitar 300 ribu ekor. Maka masih ada 700 ribu ekor di sini. Nah, 700 ribu ini kita anggap yang paling murah, dijual Rp 100.000 per ekor. Itu berarti di sini ada sekitar Rp 70 miliar hari ini, di sini,” sebut Gubernur Laiskodat dalam keteragan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com dari Valeri Guru, Kasubag Humas dan PPO pada Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT.

Dikatakan Gubernur, jika pihak Pemprov NTT melepas atau membudidayakan lagi sekitar tiga juta ekor maka mari hitung. “Kita anggap saja 30 % hilang maka berarti masih ada 2,1 juta ekor. Maka ada sekitar Rp 140 – 300 miliar ada di sini, di Wae Kelambu ini. Belum lagi kalau ikan kerapu ini dikerjasamakan dengan pihak restoran dan sebagainya,” kataya.

Menurut Gubernur, ikan kerapu jika dalam dunia bisnis, kalau masuk di restoran maka harganya sekitar Rp 2 juta per ekor.

Pengelolah Tambak Ikan Kerapu Wae Kelambu, Anshari Ashar mengaku, pihaknya selama ini mengalami kesulitan pakan ikan. “Selama ini di Wae Kelambu ini kami kesulitan pakan ikan,” kata Ashar.

Padahal menurut dia, kebutuhan pakan ikan kerapu cukup tinggi.
“Untuk kebutuhan pakan ikan kerapu selama ini, kami ambil dari pakan ikan lokal dan pakan ikan yang dibeli pada sejumlah ruko di Bajawa, Kabupaten Ngada. Karena itu, kami mengharapkan dukungan Pemprov NTT terutama pembiayaan untuk membeli pakan ikan. Jika tidak maka ikan kerapu yang ada di sini sulit tumbuh dan berkembang, karena kekurangan pakan,” sebutnya

Gubernur Laiskodat bersama rombongan, usai bertatap muka bersama masyarakat di Kantor Camat Riung, Kabupaten Ngada dan usai santap siang bersama, Gubernur bersama rombongan bertolak menuju Mbay Kabupaten Nagekeo.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap