Pro Oli Milla dan Kerinduan Sumba Tengah pada Viktory-Joss

559
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi ketika berbicara di hadapan Bupati Sumba Tengah dan Pimpinan DPRD Kabupaten Sumba Tengah serta para pimpinan OPD usai acara penyerahan bantuan beras sebanyak 5 ton untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Rujab Bupati Sumba Tengah, Rabu (24/6/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Kabupaten Sumba Tengah yang kini dinahkodai oleh mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT, Paulus S. K. Limu dan Daniel Landa, kini kian bergeliat. Mengusung slogan Pro Oli Milla sebagai semboyan dalam membangun Sumba Tengah, duet kepemimpinan Paulus dan Daniel mendapat dukungan penuh dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi, yang dikenal dengan sandi politik Viktory-Joss.

Pada Rabu, (24/6/2020) di hadapan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, Bupati Paulus membeberkan Pro Oli Milla yang merupakan program unggulan atau program yang berpihak pada pelayanan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat miskin di Kabupaten Sumba Tengah.

“Kebutuhan dasar itu adalah Rumah Mandiri, Air Bersih, Beasiswa untuk kalangan kurang beruntung, Germas Model, Sekolah Model, Desa Mandiri Benih, Desa Mandiri Ketahanan Pangan, Desa Mandiri Perkebunan, Desa Mandiri Perikanan, Desa Mandiri Pariwisata Terintegrasi, Keamanan dan Ketertiban serta ada 2 Gerakan Moral yakni Grasia, Gerakan Revolusi Hijau dan G-Antik, Gerakan Anti Plastik,” sebut Bupati Paulus.

Dikatakan Bupati Paulus, program air bersih ditargetkan selama lima tahun mencapai 70 persen untuk seluruh wilayah Sumba Tengah. “Tahun kemarin sudah mencapai 3 juta liter/hari di Sumba Tengah, sehigga pada lima tahun mendatang kami bisa mencapai 10 juta liter/hari,” ujarnya.

Selain itu, ada bantuan  bea siswa untuk mahasiswa misikin yang dibiayai muai semester 1- semester 8 dengan jumlah bantuan per semester Rp 3 juta. “Semua orang sudah yang anaknya kuliah kita biayai dari dana yang kita siapkan sebesar Rp 6-8 miliar dan sekarang sudah berjalan,” kataya.

Menurut Bupati Paulus, bea siswa untuk mahasiswa itu dilakukan karena Sumba Tengah adalah kabupaten tersmiskin di Indonesia. Dan kata dia, untuk memutuskan mata rantai kemiskinan dilakukan melalui jalur Pendidikan.  “Ini komemiten kami Bersama dan kami yakin pada 10 tahun  mendatang, SDM di Sumba Tengah akan mampu bersaing dengan kabupaten lain di NTT,” sebutnya.

Ia menambahkan, saat ini terdapat 25 ribu orang miskin di Sumba Tengah, dan ditargetkan pada lima tahun mendatang akan terjadi penurunan sebesar 20 persen.

Bupati Paulus mengatakan, sesungguhnya masyarakat Sumba Tengah punya kerinduan untuk menerima kunjungan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi secara adat Sumba Tengah.

“Saya baru mendapatkan kabar kunjungan Bapak Wagub tadi malam, dan berharap agar kehadiran Pak Wagub bisa sampai bermalam di Sumba Tengah. Ternyata kunjungan itu sangat singkat dan tidak bisa dilakukan penerimaan secara adat, mestinya harus ada korban berupa darah tumpah, jika itu belum dilakukan maka belum lengkap secara adat. Kami mohon maaf dan kami merindukan agar Bapak Wagub segera datang lagi ke Sumba Tengah,” ujar Bupati Paulus.

Menjawab kerinduan warga Sumba Tengah itu, Wakil Gubernur NTT Josep Nae Soi bakal Kembali mengunjungi Kabupaten Sumba Tengah untuk berbagai agenda. Salah satunya adalah melakukan penanaman jagung dalam mewujudkan program Tanam Jagung Panen Sapi di Kabupaten Sumba Tengah.

“Sesuai laporan Pak Bupati, saat ini sedang dipersiapkan lahan seluas 500 ha untuk penanaman jagung di Sumba Tengah sehingga kita akan kembali melakukan lounching program TJPS di sini,” ujarnya. Kunjungan Wagub Nae Soi itu dalam rangka menyerahkan bantuan beras sebanyak 5 ton untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Sumba Tengah.

Turut serta mendampingi Wagub NTT, Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT Khristin Samiati Pati dan Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT, Refafi Gah, Kepala Dinas Peternakan NTT Danny Suhadi, Kabdi Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Provinsi NTT, Djose Nai Buti, Kabid Bina Marga Dinas PU NTT Ady Mboeik, Ketua Pokja Penanganan Stunting NTT, Sarah Lerry Mboeik, dan Riesta Ratna Megasari selaku founder mobile aplikasi UMKM ApasA yang mencetak dan mendidik UMKM bagi kaum muda mienial dalam memasarkan produk secara on line di NTT

Program pemerintah Kabupaten Sumba Tengah juga pernah mendapat apresiasi dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika mengunjungi Pantai Aili, Desa Konda Maloba, Kecamatan Katiku Tana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, Sabtu (29/2/2020) silam.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Sumba Tengah dan jajaran Pemerintahannya yang telah bekerja keras secara nyata, tulus, ikhlas dan rendah hati untuk menjamin kesejahteraan masyarakat Sumba Tengah,” ungkapnya.

Dikatakan Gubernur, jika para Bupati/Walikota telah melakukan berbagai program dan kebijakan yang menjawab kebutuhan dasar masyarakatnya, maka Pemerintah Provinsi akan merasa lebih optimis untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat NTT pada umumnya dan masyarakat Kabupaten Sumba Tengah pada khususnya.

“Saya merasa bangga jika Bupati dan Wakil Bupati seperti ini beserta Ketua dan para Anggota DPRD-nya dalam membangun semangat kebersamaan. Karena itu, saya jujur dan yakin kedepan Kabupaten ini akan bertumbuh dengan sangat cepat. Dalam perjalanan ke tempat ini, saya lihat begitu indah dan eksotis. Saya akan bantu melalui Dinas PUPR Provinsi NTT untuk mengerjakan jalan menuju pantai ini. Dan ini akan selesai dalam 2 tahun ke depan,” ujar Gubernur.

Gubernur berharap,  setelah infrastruktur jalan sudah baik nantinya, maka akses ke tempat wisata ini menjadi semakin singkat dan berdampak pada perekonomian masyarakat di sekitar tempat wisata di Kabupaten Sumba Tengah.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap