Tanam Jagung Panen Sapi, Wujudkan Mimpin Petani SBD

220
Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi didampingi anggota DPRD NTT, Refafi Ga dan Kristin Samiati Pati ketika menanam jagung sebagai wujud program Tanam Jagung Panen Sapi di desa Anaengge, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Selasa (23/6/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur di sektor pertanian, Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) merupakan kerinduan besar dari para petani di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).

Hal itu terungkap ketika Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi melakukan penananman perdana jagung kompositi jenis lamuru di Desa Anaengge, Kecamatan Kodi Utara, Selasa (23/6/2020). Penanaman jagung itu dilakukan di atas lahan yang telah dipersiapakan oleh Pemerintah Kabupaten SBD sebagai lahan percontohan dalam mewujudkan program Tanam jagung Panen Sapi.

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan, TJPS adalah program yang sudah teruji secara akademik dan praktis sehigga hari ini ia datang selain bersama jajaran Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan Provinsi NTT, juga Bersama dengan akademisi dari Undana. “Tenaga ahli dari Undana ini sudah melakukan penelitian dan kajian secara ilmiah dan praktis terhadap program tanam jagung panen sapi ini,” sebut Wagub Nae Soi.

Ia mengharapkan, dari model pertanian di desa Anaengge ini bisa ditularkan ke mana-mana di seluruh pelosok Sumba Barat Daya agar para petani bisa mencapai kemakmuran.

Dijelaskan Wagub Nae Soi, program Tanam Jagung Panen Sapi (TJSP) adalah dari menanam jagung, dan ketika panen, separuh hasil panen dikonsumsi, dan separuhnya dijual. “Setelah jual, masyarakat gunakan untuk beli sapi, lalau dipelihara dan dijual sapinya untuk meningkatkan ekonomi,” jelasnya.

Disebutkan Wagub, untuk tahun ini Pemerintah Provisi menargetkan 10.000 hektar lahan untuk penanaman jagung dalam mewujudkan program TJPS. “Di Sumba Barat Daya mendapat jatah 700 ha, Sumba Barat 100 ha, Sumba Tengah 500 ha, dan Sumba Timur 500 ha. Sedangkan lainnya ada di Flores dan Timor,’ ujar politisi senior Golkar NTT ini.

Wagub Nae Soi yang saat itu didampingi juga oleh dua politisi Sumba yaitu Refafi Ga dan Kristin Samiati Pati, juga mengingatkan masyarakat SBD agar meski di tengah pandemi Covid-19, harus tetap berpegang teguh pada dua “I”. “Ada dua I, I yang pertama, adalah Iman kepercayann kita pada Tuhan, kita serahkan dan minta perlindungan selalu kepada Tuhan, dan I yang kedua adalah Imun. Kalua badan kita punya imun dan kekebalan tubuh yang kuat maka semua jenis penyakit tidak akan datang. Jadi Iman dan Imun harus tetap dijaga,” sebut Wagub Nae Soi.

Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Marthen Christian Taka mengatakan, program TJPS telah mewujudkan mimpi masyarakat Sumba Barat Daya dan pemerintah yang ingin mewujudkan Sumba Barat daya sebagai Kabupaten Jagung di NTT.

“Mimpi kami, mewujudukan SBD menjadi kabuaten jagung, karena masyarakat kami mayortisa petani. Bahkan biar PNS juga mereka ikut menjadi petani. Bahkan Pak Bupati SBD punya lahan pertanian yang sangat luas, kami yang lain tidak bisa menyangi, karena beliau sangat setia dengan alam SBD,” sebut Wabup Marthen.

Wabup Marthen mengaku optimis karena program pemerintah provinsi selaras dan ibarat gayung bersambut dengan program di Kabupaten SBD. “Apa yang menjadi kerinduan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT atas dukungan legsislatif dengan meluncurkan program yang mendarat di rakyat yaitu Tanam Jagung Panen Sapi ini, kami yakin pada giliaran akan menunjukan hasil sesuai harapan kita,” ujarnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap