Petualangan Si Kembar, Elegi di Musim Pandemi

370
Film "Petualangan Si Kembar" karya Roy Wijaya siap diluncurkan pada Minggu (29/6/2020) di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Sutradara beken Roy Wijaya, kembali membuka cerita lewat Film “Petualangan Si Kembar” yang siap dinikmati para pecinta Film Anak Anak di seluruh nusantara.

Menurut Roy, setelah selesai syuting Film ini akan di helat di salah satu bioskop dan para cineas berkumpul di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

“Ini film sangat menyentuh jiwa dan bermakna edukasi disaat pademi. Dimana anak-anak libur sekolah tapi tak lupa belajar dan berbuat kebaikan pada sesamanya,” ungkap Roy dalam keterangan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com, Senin (8/6/2020).

Disebutkan Roy, saat ini anak anak selalu disibukan dengan Gadeget dan Hape, bermain game dan sebagainya, sehingga daya nalar tentang kehidupann dan memahami kebaikan sangat rendah.

“Dengan hal itu, Anak seting membayangkan memiliki orang tua kaya, memiliki harta melimpah, mobil mewah dan apapun yang diminta pasti akan diberikan oleh orang tuanya, itu adalah pikiran salah. Karena gadget, pikiran anak berubah,” beber Roy.

Namun tidak bagi Kevin dan Revin (Dua Anak Kembar) yang diperankan oleh Rivaldy dam Rivaldo ini yang selalu patuh dan taat pada ajaran Tuhan dan Ibunya.

“Aku yakin kebanyakan dari kita pernah membayangkan hal yang demikian. Aku sendiri pun pernah membayangkan seperti itu,” ungkap Kevin dan Revin dalam sinopsis yang di tulis secara apik oleh Tari Abdullah.

Memiliki orang tua yang kaya, harta melimpah, mobil mewah dan apapun yang aku minta akan diberikan oleh orang tuaku. Aku berfikiran pasti bahagia memiliki keluarga seperti itu.

“Akan tetapi aku salah, karena kebahagiaan tidak selalu dengan harta tetapi dengan berbuat baik pada sesama dan kebersamaan keluarga aku bisa merasakan kebahagiaan itu,” gumamnya.

Di saat melihat perjuangan serta kerja keras dari ibu yang tak pernah lelah untuk membahagiakanku dan kakakku yang akhirnya membuatku berhenti untuk menghayalkan petualangan dari hal-hal yang sulit untuk menjadi kenyataan seperti itu.

“Karena kenyataannya, aku terlahir dari keluarga yang sederhana tapi sangat bahagia. Meski ibuku kini menjadi single perent, berjuang membesarkan keluargaku dengan sendirian,” ucapnya.

Keluargaku hidup penuh dengan kesederhanaan, nyatanya aku, ibu dan kakak masih bisa menciptakan kebahagiaan di keluarga dengan kebersamaan.

“Apalagi dimusim pandemi Corona, banyak anak yang bosan tinggal di rumah. Bermain di luaran memang sangat indah tapi tetap harus postif,” ujarnya

Sekarang aku sadar ternyata petualangan yang paling indah adalah berbuat baik, menolong sesama. Karena kebahagiaan memang tidak selalu dengan harta atau mobil mewah, akan tetapi dengan kebersamaan pun aku masih bisa merasa bahagia. Karena tidak ada yang lebih indah di bandingkan dengan berkumpul bersama keluarga tercinta, baik suka maupun duka. (***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap