KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena angkat bicara tentang kepulangan 34 ribu lebih buruh migran (Tenaga Kerja Indonesia) dari berbagai negara pada awal bulan Juni 2020 mendatang.
Dihubungi SelatanIndonesia.com, Selasa (26/5/2020) Laka Lena menjelaskan, protokol kesehatan untuk kepulangan TKI telah dibuat oleh Kemenkes, Kemenaker bersama BP2MI untuk dilaksanakan secara ketat dan disiplin. “Saat tiba di Jakarta sudah dicek berbagai kondisi kesehatan sejak dari negara asal TKI, yang sehat dipisahkan karantina mandiri selama 14 hari dan yang terindikasi sakit sesuai pemeriksaan di bandara Soekarno Hatta dirawat di RS Darurat Wisma Atlet,” sebut Laka Lena.
Dikatakan Laka Lena, TKI yang sehat atau yang sakit, setelah selesai karantina atau dirawat di RS Darurat Wisma Atlet dan kembali ke daerah asal masing-masing, para TKI tersebut perlu dilakukan pemeriksaan kembali oleh Pemda masing-masing.
Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi NTT ini mengatakan, model yang sama di Jakarta bisa dilakukan kembali di daerah masing-masing termasuk di NTT kota dan kabupaten se NTT yang bakal kedatangan sekitar 5000 TKI. Pasalnya, potensi TKI terkena Covid-19 saat di Jakarta atau perjalanan kembali ke NTT bisa saja terjadi. “Yang sehat ditempatkan tersendiri dan isolasi lagi 14 hari dan yang sakit dirawat di RS rujukan Covid-19,” sebutnya.
Melky Laka Lena mengatakan, lima ribu TKI yang kembali ke NTT mesti ditangani dengan baik oleh Pemda NTT dan Pemda kota dan kabupaten se NTT. Ia mengingatkan Pemereintah Daerah untuk memperhatikan kapasitas fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan fasilitas karantina mandiri terpusat semacam wisma atau penginapan.
Disebutkan, berdasarkan data BP2MI ke Pemda NTT kategori asal daerah dari para TKI bisa dipakai untuk membagi secara proporsional TKI asal NTT umtuk dirawat di RS rujukan Covid-19 atau dikarantina mandiri berdasarkan pemeriksaan awal saat tiba di NTT. “Setelah proses 14 hari selesai dan dinyatakan sehat berdasar PCR barulah PMI kembali ke keluarganya masing masing,” ujar Laka Lena.
Diberitakan sebelumnya, Provinsi Nusa Tenggara Timur bakal menerima kedatangan sekitar 5000 buruh migran (Tenaga Kerja Indonesia) yang selama ini bekerja di luar negeri. Kepulangan para pahlawan devisa itu lantaran dampak dari pandemi Covid-19.
Menyikapi rencana kepulangan para buruh migran itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat meminta para Bupati dan Walikota se-NTT untuk menyiapkan lokasi sebagai tempat karantina untuk lima ribu buruh migran yang akan dipulangkan pada awal Juni 2020. Perimntaan Gubernur Laiskodat itu disampaikan saat rapat virtual bersama Forkopimda dan para bupati/walikota se-NTT, Selasa (26/5/2020).
“Awal Juni 2020, buruh migran akan kembali ke Indonesia termasuk NTT, ada sekitar 5 ribu orang. Karena itu, para bupati dan walikota diminta menyiapkan tempat karantina bagi pekerja itu. Demikian juga warga yang datang dari zona merah,” sebut Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu.***Laurens Leba Tukan