KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Juru bicara Covid-19 Provinsi NTT Dr. Marius Ardu Jelamu mengatakan, tiga pasien Covid-19 di Kota Kupang yang baru terkonfirmasi hari ini yang penularannya melalui transmisi lokal ada di tiga zona yaitu Oepoi, Bakunase dan Oesapa.
“Sengaja kita sampaikan terbuka supaya seluruh warga Kota Kupang ketahui, bahwa ancaman ini sudah sangat dekat dengan kita dan ini akibat transismisi lokal sehingga kita harus lebih waspada,” ujar Marius kepada wartawan di Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Jumat (15/5/2020) malam.
Marius menjelaskan, ketiga orang itu adalah transimsi lokal yang menunjukan kontak fisik antara pasien yang sudah terpapar. “Seluruh warga NTT untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan karena yang terkonfirmasi positif awalnya adalah orang tanpa gejala,” ujar Marius.
Dikatakannya, virus corona bukan lagi di tempat yang jauh tetapi kini sudah ada di sekitar kita. “Tidak ada cara lain, selain memproteksi diri dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dr. Dominikus Minggu Mere kepada wartawan di Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Jumat (15/5/2020) menyebutkan, terjadi penambahan jumlah kasus Covid-19 sebanyak 8 kasus.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium swab dari RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes Kupang, hari ini kami laporkan bahwa terjadi penambahan jumlah kasus Covis-19 sebanyak 8 orang,” ujar Domi Mere.
Disebutkan, kedelapan kasus itu terdiri dari 4 kasus dari Kabupaten Sikka yang merupakan klaster Kapal Lambelu, 3 kasus dari Kota Kupang yang merupakan transmisi lokal, dan 1 orang dari Kabupaten Sumba Timur.
Dengan bertambahnya 8 kasus Covid-19 hari ini maka, jumlah kasus Covid-19 di Provinsi NTT sudah mencapai 48 kasus. “Para pasien yang positif itu, kini sedang dirawat di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu untuk satu kasus di Sumba Timur, dan untuk tiga orang di Kota Kupang dirawat di RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes Kupang. Sedangkan yang empat yang di Sikka dirawat di RSUD TC. Hillers Maumere,” sebut Kadis Domi Mere.
Ia merincikan, Kota Kupang sebanyak 14 kasus, Kabupaten Manggarai Barat 12 kasus, Kabupaten Sikka 12 kasus, Kabupaten Sumba Timur 2 kasus, Kabupaten Rote Ndao 2 kasus, Kabupaten TTS 2 kasus, kabupaten Nagekeo 1 kasus, kabupaten Ende 1 kasus dan kabupaten Flores Timur 1 kasus. ***Laurens Leba Tukan