Tunda Mudik untuk Putus Rantai Penyebaran Covid-19 di NTT

180
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT yangg juga juru bicara gugus tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 di Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si menyampaikan keterangan kepada pers di Kupang, Kamis malam (23/04/2020). Foto. Dokumen Veri Guru

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT yang juga juru bicara gugus tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 di Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si mengatakan, sesuai yang telah diinstruksikan Presiden Jokowi bahwa mulai Jumat, 24 April 2020 dilarang untuk mudik bagi warga dari luar NTT atau warga NTT yang ingin datang ke NTT.

“Kami harapkan  untuk tetap berada di tempat sebagaimana instruksi Bapak Presiden. Kita lebih banyak untuk tinggal di tempat tinggal kita masing-masing baik di Jawa maupun Bali atau dimanapun anda berada sambil tentu berkoordinasi dengan para medis setempat. Kalau ada tanda-tanda klinis awal yang mencurigakan,” kata Marius dalam ketrangan tertulis yang diterima dari Valeri Guru, Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Kamis malam (23/04/2020).

Menurut Marius, sebagaimana yang ditekankan Presiden Jokowi tujuan melarang mudik adalah supaya tidak membawa virus corona dari daerah-daerah zona merah ke desa atau  ke tempat lainnya. “Untuk NTT saat ini sudah ada satu orang yang tertular virus corona dan kita berdoa mudah-mudahan cukup satu. Kita harapkan kesadaran dan pengertian baik dari seluruh warga yang ingin ke Kupang atau NTT pada umumnya untuk menunda mudik kali ini. Kita tunda sambil melihat kondisi yang ada,” pintanya.

Jika semuanya sudah berjalan normal, sebut Marius tentu semua warga akan kembali mengunjungi kampung halaman atau juga kembali ke NTT untuk melakukan perjalanan bisnis atau perjalanan wisata. “Ketika nanti semuanya sudah berjalan dengan baik dan keadaan menjadi normal kembali. Hal yang sama juga kami harapkan para pemudik yang berasal dari NTT yang ingin keluar NTT untuk bisa menahan diri, agar tidak melakukan perjalanan sambil menunggu keadaan normal kembali,” harap mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT.

Dia menambahkan, “Bapak Gubernur dan Bapak Wagub mengharapkan kesadaran kita semua untuk bisa menahan diri melakukan mudik.”

Beberapa waktu lalu, lanjut Marius, Gubernur NTT telah mengeluarkan instruksi Nomor 34 tahun 2020 tentang pembatasan warga negara Timor Leste atau WNI yang akan ke Timor Leste atau kembali ke Timor Barat “Kita harapkan untuk sementara perjalanan itu ditunda dulu kalau anda berada di Jawa tetaplah di Jawa atau di Bali supaya memastikan bahwa kita tetap dalam keadaan sehat. Itu tujuannya kecuali untuk logistik dan barang lainnya,” tandas Marius.

Data dari 22 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se NTT menyebutkan hingga Kamis malam jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) 82 orang; OTG saat ini 58 orang; OTG selesai dipantau berjumlah 24 orang. Jumlah ODP, PDP dan Konfirmasi sebanyak 1606 orang. ODP berjumlah 920 orang; selesai masa pemantauan 15 orang; karantina mandiri sebanyak 582 orang; karantina terpusat 39 orang; kondisi saat ini 636 orang. Sampel yang dikirim 75; hasil negatif 43 sampel dan belum ada hasil 31 sampel. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap