Kades Waimatan di Lembata Salurkan BLNT untuk Warga di Tengah Covid-19

571
Kepala Desa Waimatan, Onesimus Sili Betekeneng bersama Ketua BPD Viktorius Lango Langkeru Ketika menyerahkan bantuan sembako untuk warga, Sabtu (18/4/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Teddi Lagamaking

LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Kepala Desa Waimatan Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Onesimus Sili Betekeneng membantu masyarakatnya dengan aksi konktirt yaitu menyalurkan Bantuan Langsung Non Tunai (BLNT) untuk warga di tengah pandemi Covid-19.

Dampak penyebaran coronavirus yang terus menggejala, menyebabkan tidak sedikit aktifitas ekonomi masyarakat di desa-desa menjadi terbengkelai. Hal ini yang memicu Kepala Desa Waimatan, Onesimus Sili Betekeneng bersama Ketua BPD bersepakat mengeluarkan kebijakan BLNT.

“Untuk kami itu, yang terpenting masyarakat. Mereka harus tetap aman meski sementara waktu semua aktifitas ekonominya dan lainnya terhenti, ungkap Kades Mus Betakeneng di halaman kantor desa Waimatan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Sabtu (18/4/2020).

Dikataknnya, melihat situasi sekarang, Pemerintah Desa bersama BPD sudah menggelar Rapat membahas perubahan Belanja dalam APBDes TA 2020 yang akan dilakukan pada Perubahan APBDes 2020.

Dijelaskan, sesuai petunjuk teknis dari pemerintah pusat dan surat edaran Kementerian Keuangan, pemerintah desa diperbolehkan menggunakan dana desa untuk membiayai semua jenis bantuan kepada masyarakat, yang salah satunya menyalurkan Bantuan Langsung Non Tunai.

Item belanja berupa Batuan Langsung Non Tunai (BLNT) diberikan kepada masyarakat yang selama ini tidak tercover dalam penerima program PKH dan Rastra.

“Musyawarah menyepakati untuk mekanisme pemberian BLT dalam bentuk sembako. Kita kasi Beras, Minyak Goreng, Teh Celup dan Gula Pasir. Total ada 51 KK penerima BLNT hari ini”, jelasnya.

Semenara itu, Ketua BPD Waimatan, Viktorius Lango Langkeru mengatakan, pemberian BLNT kepada masyarakat merupakan tindak lanjut dari aturan pemerintah pusat dan regulasi lainnya yang bersifat resmi.

“Pemerintah desa dan BPD telah melakukan kajian bersama, dengan melihat secara utuh dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh coronavorus terhadap masyarkat,” sebut Viktor.

Untuk sekarang, kata dia sudah ada relawan desa lawan corona dengan beberapa kegiatan seperti, pengamanan kampung lewat pos jaga dan sekretariat posko sebagai sumber informasi, ritual adat cegah corona, doa seribu lilin dengan jarak terjaga oleh relawan.

Viktorius juga menghimbau, semua lapisan masyarakat perlu berpatisipasi mendukung pemerintah dalam semua hal, telebih di masa-masa rentan dan rawan seperti saat ini, tutupnya.*)Lagamaking

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap