Kades Petuntawa di Lembata, Larang Diaspora untuk Mudik

702
Kepala Desa Petuntawa, Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata Wilhelmus T. Langoday. Foto: SelatanIndonesia.com/Teddy Lagamaking

LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Kepala Desa Petuntawa, Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata Wilhelmus T. Langoday melarang dengan tegas agar seluruh warga desa itu mengontak keluargaua dimanapun baik dalam negeri maupun luar negeri untuk tidak melakukan mudik atau liburan baik dalam perayaan Paskah maupun Lebaran tahun ini.

“Saya sudah umumkan kesemua masyarakat, keluarga atau siapa pun dia tidak usah pulang, NTT aman dulu baru mudik atau apapun itu setelah semua aman,” tegas Kades Langoday yang ditemui di Posko Cegah Covid-19 Desa Petuntawa, Kecamatan Ile Ape, Kabupate Lembata, Kamis (9/4/2020).

Kades Langoday uga menjelaskan tentang alokasi anggaran dana desa untuk penanganan Covid-19. “Awalnya rencana 37 juta, tapi karena diprediksikan bisa sampe dua bulan kedepan maka kami rubah dan naikan di RAB menjadi 75 juta,” sebutnya.

Dikatakannya, awalnya pemerintah desa bersama BPD mengadakan rapat terbatas pada tanggal 1 April untuk membahas anggaran itu sekaligus membentuk posko di desa. Hasil rapat tersebut, melakukan pergeseran anggaran fisik rehab polindes untuk dialihkan ke anggaran covid-19.

Dikatakannya juga, anggaran itu digunakan untuk membelanjakan APD bagi petugas di posko dan makan minum.  “Kami sudah belanja, alat pelindung wajah, masker, sepatu, handscone dan beberapa tong air untuk cuci tangan,” kata Kades Langoday.

Menyikapi adanya ODP dari luar Lembata, pemerintah desa sudah menyiapkan gedung untuk karantina lokal di desa. “Kantor desa dua lantai yang sedang dibangun akan digunakan sebagai tempat karantina bagi pelaku perjalanan dari luar Lembata,” katanya.

Ia menghimbau kepada masyarakat desa agar selalu menerapkan sosial distancing, semua kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti pesta dan lainnya untuk sementara dihentikan.

Keseriusan pemdes ini mendapat respon dari masyarakat. Anna Maria Benimaking mengatakan, pemerintah desa sejauh ini sudah mengambil langkah-langkah konkret dalam mencegah penyebaran pamdemi itu.

Menurut dia, meski agak terlambat dalam bergerak tapi pemerintah sudah melakukan aksi nyata dengan mengalokasikan sejumlah anggaran untuk mengantisipasi corona.

Terkait himbaun kepada warga Diaspora yang pulang kampung, dirinya mengataka, sudah memberikan imformasi kepada keluarga di Malaysia untuk tidak pulang kampung, sebab sudah ada himbauan resmi baik oleh pemerintah kabupaten dan pemerintah desa.

Hal itu karena, salah satu anggota keluarganya hendak pulang ke kampung dalam waktu yang tidak terlalu lama. Wanita lulusa Farmasi ini juga menjelaskan, sebagian besar rumah sudah memiliki fasilitas cuci tangan sehingga perlu dijaga dan dijadikan sebagai kebiasaan setiap hari, tutup Anna Maria. )*Lagamaking

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap