KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi NTT Jonas Salean memberi warning kepada pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur agar dalam pemanfaatan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 harus benar-benar tepat sasaran.
“Dengan fungsi pengawasan yang melekat, kita akan terus mengawasi pemanfaatan anggaran sebesar Rp 104 miliar yang diajukan pemerintah agar benar-benar tepat sasaran yaitu untuk penanganan Covid-19 di NTT,” ujar Jonas Salean kepada SelatanIndonesia.com usai mengikuti Rapat Pimpinan di Gedung DPRD NTT, Rabu (9/4/2020).
Ketua DPD II Partai Golkar Kota Kupang ini juga meminta pemerintah provinsi untuk transparan dalam memanfaatkan dana penanganan Covid-19 tersebut. Menurut Jonas, dampak dari pandemi Covid-19 ini berimbas pada semua sektor kehidupan masyarakat sehingga pemerintah harus benar-benar mempersiapkan langkah antisipatifnya. “Ada dampak sosial dan ekonomi sehingga harus ada perhatian khusus dari pemerintah,” katanya.
Mantan Walikota Kupang ini menyebutkan, masyarakat dan semua elemen harus tetap mengikuti protap yang telah disampaikan oleh pemerintah maupun WHO agar mata rantai penyebaran Covid-19 bisa diputuskan bersama. “Initinya kita harus bersama masayarakat dan pemerintah dalam satu gerakkan bersama melawan penyebaran corona yang meresahkan ini,” ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan keterangan juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si, hingga Rabu (8/04/2020) Pkl 21.00 WITA, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) saat ini di NTT sebanyak 764 ODP. Selain ODP, Pasien Dalam Pemantauan (PDP) di NTT juga terdapat 17 orang. “Hingga saat ini sudah ada 18 sampel hasil Laboratorium yang negatif dan 25 sampel belum ada hasil,” ujar Marius.
Marius yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT ini terus menghimbau kepada seluruh warga NTT yang baru pulang melakukan perjalanan keluar daerah, terutama dari daerah terinfeksi Covid -19 agar mengisiolasi diri. “Bagi masyarakat NTT agar menjalankan pola hidup sehat, dengan menjaga jarak ketika bertemu, jangan bersentuhan, selalu membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan,” katanya.
Pemerintah Daerah Provinsi NTT juga berharap agar masyarakat dapat menunda kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang, selain itu diharapkan agar setiap RT/RW dapat memantau pergerakan arus orang yang masuk dan keluar di wilayahnya. ***Laurens Leba Tukan