LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – RSUD Lewoleba sejak hari Minggu tanggal 29 Maret 2020 merawat satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang sebelumnya masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena baru kembali dari Jakarta.
Pasian yang masuk PDP itu sedang di rawat dalam ruangan isolasi karena yang bersangkutan sedang mengalami keluhan sesak nafas, batuk dan pilek.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata dr. Lucia Shandra mengatakan itu, Rabu (1/4/2020) di Lewoleba.
Dikatakannya, pasien dengan status PDP tersebut datang dari daerah yang sudah terkapar Covid-19, dan pasien yang bersangkutan tengah mengalami batuk, sesak nafas dan batuk-pilek.
Menurutnya, pasien tersebut semenjak dalam perjalanan mengalami batuk dan sesak nafas sehingga untuk sekarang dirawat di RSUD Lewoleba dan statusnya berubah menjadi PDP.
Disampaikan juga, status pasien PDP tersebut belum bisa dipastikan negatif atau positif Covid-19 karena untuk menentukan positif atau tidaknya harus melalui pemeriksaan Swab.
“Tes Swab merupakan pengambilan sampel spesimen lendir di saluran pernapasan yang kemudian diuji di laboratorium Balitbangkes Kemenkes untuk mengetahui apakah mengandung virus corona atau tidak,” sebutnya.
Kadis Lucia juga menjelaskan, Alat Pelindung Diri (APD) yang tersedia di RSUD Lewoleba masih sangat minim, akan tetapi tenaga medis tetap memberikan pelayanan dan perawatan secara medis kepada PDP yang bersangkutan.
Sesuai data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lembata, terdapat sebanyak 245 orang discreening karena merupakan pelaku perjalanan dari daerah endemis.
Ketua Pelaksana Satuan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapobali, A.P, M.T mengatakan, perkembangan Orang Dalam Pemantaun di Lembata dari waktu ke waktu mengalami peningkatan dalam sepekan.
Oleh karena itu, Paskalis yang juga Sekda Kabupaten Lembata ini menegaskan kepada semua unsur anggota dalam Tim Satgas Lembata harus bergerak lebih cepat sesuai fungsi masing-masing dengan tetap merujuk pada SOP yang berlaku. Ia mengatakan itu ketika rapat di halaman Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Lembata, Rabu (01/04/2020).
Menurut Tapobali, lompatan angka ODP yang naik tinggi, sehingga lebih difokuskan untuk melakukan tindakan pencegahan berupa sosialisasi terhadap masyarakat tentang Covid-19 dan berbagai aktivitas pencegahannya seperti penyemprotan disinfektan pada tempat strategis dan fasilitas umum, dan pembatasan mobilisasi transportasi angkutan laut dari dan keluar Lembata.
Diakuinya bahwa hingga kini, belum ada pasien positip Corona di Kabupaten Lembata. “Semoga kerja kita dapat mempertahankan Lembata bebas dari virus yang berbahaya ini,” ungkap Mantan Kadis PUPR Kabupaten Lembata ini.)*Lagamaking
Editor: Laurens Leba Tukan