Ini Yang Wajib Dilakukan Setelah Menetapkan 11 RSUD Rujukan Covid-19 di NTT

391
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi NTT, Drs. Hugo Rehi Kalembu, M.Si

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provisni NTT Drs. Hugo Rehi Kalembu, M.Si mewajibkan pemerintah untuk melakukan sejumlah langkah ikutan setelah menetapkan 11 RSUD di NTT sebagai rujukan penanganan covid-19.

“Pemerintah dituntut untuk tegas menindak anggota masyarakat yang tidak menaati protokol resmi pemerintah,  baik pusat maupun daerah  dalam rangka menghadapi pandemi covid-19. Ini langkah yang harus diambil untuk melindungi dan menyelamatkan kehidupan seluruh warga berada diatas   kebebasan individu yang tak peduli pada kepentingan Bersama,” ujar Hugo Kelambu kepada SelatanIndonesia.com, Senin (23/3/2020).

Hugo mengatakan, RSUD yang ditunjuk jadi RSUD rujukan penanganan covid-19 di NTT secepatnya dilengkapi dengan beberapa ruang isolasi yang memenuhi standar WHO. Ia bahkan mengusulkan agar Kepala Daerah dengan dukungan penuh DPRD dapat memanfaatkan Silpa tahun 2019 mendahului perubahan.

“Sesegera mungkin mengusahakan tersedianya alat pelindung diri (APD) untuk para dokter dan perawat khususnya di RSUD rujukan covid-19 dengan menggunakan Silpa tahun 2019,” ujar Ketua Komisi III DPRD Provinsi NTT ini.

Selain itu, Hugo juga mendesak pemerintah agar mengupayakan lebih cepat tersedianya obat covid-19 dari stok nasional pada 11 RSUD di NTT. “Pemerintah juha harus menyediakan masker dan sanitizer di ruang kantor pemerintah untuk melindungi ASN yang tetap bertugas demi pelayanan public,” katanya.

Politisis senior Partai Golkar asal Sumba ini mengatakan, berhubung ketahanan masyarakat di pelosok desa yang sangat rawan  maka perlu ada kebijakan agar orang atau anggota keluarga yang datang dari daerah yang sudah positip terpapar corona, diwajibkan jangan langsung pulang ke kampung tapi tinggal dirumah keluarga di kota dengan tingkat pemahaman yang lebih baik, guna pemantauan  kondisi diri ( swa pemantauan). ”Setelah yakin tidak terinveksi gejala corona, baru diperkenankan kembali ke kampungnya. Memang ini agak rumit tapi demi keselamatan bersama harus dilakukan,” katanya.

Hugo juga mengatakan, selain pemerintah, lembaga  agama dan jajarannya maka seluruh komponen masyarakat harus melibatkan diri untuk sosialisasi dan memberikan contoh kepada masyarakat. “Kita semua harus total war terhadap covid-19 dan ini harus kita tabuh bersama,” sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini memiliki 11 Rumah Sakit Umum yang menjadi rujukan Covid-19. Sebelumnya, di NTT hanya terdapat tiga Rumah Sakit sebagai rujukan Corona yaitu RSUD Prof. Dr. W.Z. Yohanes Kupang, RSUD TC. Hillers Maumere dan RSUD Komodo Labuanbajo.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT drg. Dominikus Minggu Mere mengatakan itu kepada SelatanIndonesia.com di Kupang, Sabtu (21/3/2020). Dikatakannya, Pemerintah Provinsi NTT telah meningkatkan jumlah RSUD rujukan Covid-19 yang sebelumnya hanya tiga di NTT, kini ditambah delapan sehingga menjadi 11.

Delapan RSUD yang dinaikkan statusnya menjadi rujukan Covid-19 itu adalah RSUD Umbu Rara Meha di Sumba Timur, RSUD Waikabubak di Sumba Barat, RSUD Mgr. Gabriel Manek di Atambua, RSUD Ba’a di Rote Ndao, RSUD Seba di Sabu Raijua, RSUD Ende, dan RSUD Lewoleba di Kabupaten Lembata serta RSUD Kalabahi di Kabupaten Alor. ***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap