PANTAR,SELATANINDONESIA.COM – Kondisi Ruas Jalan Poros atau Jalan Sumbu dari Bakalang menuju Kabir, Pulau Pantar, Kabupaten Alor masih sangat memprihatinkan. Ruas Jalan yang dibangun sejak jaman Bupati Alor Tedy Sutejo itu tidak pernah diperbaiki hingga kini sehingga kerikil yang sudah terpisah dari aspal bertaburan di sepanjang badan jalan yang sudah berlubang-lubang. Kondisi ini sangat membahayakan para pengguna jalan yang menggunakan kendaraan bermotor.
Sebagaimana pantauan SelatanIndonesia.com, tidak hanya jalan poros dari Bakalang menuju Kabir tetapi beberapa titik dari jalan poros Bakalang menuju Adiabang, desa Nulle juga mengalami rusak berat. Akibatnya, siapa saja pengguna kendaraan roda dua yang melintasi ruas jalan itu harus lebih extra hati-hati.
Jika benar Ruas Jalan Bakalang menuju Kabir, secara khusus yang terletak diantara Lamahule-Lamalu dibangun sejak Alor dipimpin Tedy Sutedjo maka nyaris ruas jalan itu tidak diperhatikan empat bupati di Alor, yakni Drs. Hosea Dally dua periode, Ir. Ans Takalapeta dua periode, Drs. Simeon Th. Pally satu periode dan Drs. Amon Djobo satu periode dan sedang menjalani periode kedua.
Salah seorang warga, Johi Jahya Blegur mengatakan, umumnya kondisi jalan poros dari Bakalang-Kabir itu dalam kondisi rusak berat. Tetapi menurut Blegur, yang paling parah adalah titik yang tertletak diantara Lamahule-Lamalu, dimana tidak saja kerikil yang sudah terlepas dari aspal yang tersiram di badan jalan tetapi kondisi jalan juga sudah berlubang di sepanjang badan jalan yang sangat menyulitkan pengguna kendaraan bermotor ketika melintasi ruas jalan dimaksud.
Menurut Johi Blegur, kondisi jalan dari Bakalang menuju Pantar Tengah, beberapa titik juga sudah mengalami rusak berat, terutama tanjakan maut Kelelaka di Desa Mawar dan beberapa titik yang harus mendapatkan perhatian pemerintah untuk penanganannya.
Johi Blegur menaruh harap agar pemerintah daerah secara serius memberikan perhatian terhadap keberlanjutan pembangunan infrastruktur publik seperti jalan dan jembatan di Pulau Pantar. Pasalnya, lima kecamatan di pulau ini sedang dipersiapkan menjadi Calon Kabupaten sendiri lepas dari Kabupaten Alor.
Johi Blegur mengatakan, untuk tiga kecamatan di Pulau Pantar bagian barat, pihaknya mendapat kabar kalau ada perhatian dari pemerintah propinsi NTT untuk membangun jalan yang lebih baik di beberapa ruas. Diantaranya, Ruas Jalan Simpang Baranusa-Puntaru dan Beangonong-Boloang yang menurut informasi hendak dibangun dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD Propinsi NTT Tahun Anggaran 2020.
Ia meminta kepada pemerintah propinsi NTT untuk segera melakukan proses tender agar orang Pulau Pantar juga bias mendapatkan anggaran dari propinsi untuk membangun jalan yang lebih baik. “Kalau benar ada anggaran dari propinsi untuk bangun jalan di Pulau Pantar maka kami orang Pantar catat ini sebagai sejarah baru,” ujar Johi Blegur. Dikatakannya, sejak Propinsi NTT ada, Gubernur berganti dari periode ke periode tetapi baru kali ada anggaran dari propinsi untuk bangun jalan di Pulau Pantar.**Moris Weni