AMPG NTT Desak Pemerintah Kontrol Stock Masker dan Hand Sanitizer

681
Ketua PD AMPG NTT Restu Herdani Baptista Dupe.

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Menyikapi penyebaran virus corona yang kian meluas di Indonesia, Pimpinan Daerah Angkatan Muda Partai Golkar (PD AMPG) Provinsi NTT mendesak pmerintah agar tidak hanya memastikan ketersediaan stock masker dan hand sanitizer tapi juga mengontrol harga jual di pasaran.

Ketua PD AMPG NTT Restu Herdani Baptista Dupe kepada SelatanIndonesia.com di Kupang, Minggu (15/3/2020) mengatakan, COVID-19 harus mendapat perhatian serius dari pemerintah provinsi NTT. Pasalnya, di NTT saat ini, sudah ada 2 penyakit yang tengah meluas di masyarakat yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Flu Babi Afrika. “Jangan sampai COVID-19 ini menjadi masalah baru di NTT,” ujar Restu Dupe.

Selain itu, AMPG NTT juga kami meminta agar pintu masuk ke NTT baik itu bandara terutama 2 bandara yang berstatus bandara Internasional, pelabuhan laut maupun jalur darat dan pos lintas batas harus diperketat pemeriksaannya.

“Provinsi NTT selain sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, juga berbatasan langsung dengan 2 negara. Bukan kita menolak kedatangan wisatawan atau pengunjung, tapi proteksi untuk wilayah kita diperlukan,” katanya.

Ia menambahakan, terkait diliburkannya aktivitas sekolahan dan perkantoran di beberapa daerah di Indonesia, menurut Restu hal itu tergantung kebijakan dari masing-masing kepala daerah. “Pastinya sudah dengan pertimbangan yang matang. Jika hal tersebut nantinya diperlukan untuk dilakukan di NTT, kami akan mendukung keputusan pemerintah daerah. Segala keputusan pasti ada resikonya, tapi sepanjang itu yang terbaik untuk masyarakat kami akan mendukungnya,” ujar Restu Dupe.

Gubernut Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat secara tegas memerintahkan agar segera menutup sementara perbatasan Indonesia dan Timor Lesete. Penutupan pintu perbatasan itu untuk mencegah masuknya virus corona ke wilayah NTT.

“Saya minta Kepala Dinas untuk berkoordinasi dengan instansi terkait agar segera menutup perbatasan RI-Timor Leste,” ujar Gubernur Laiskodat usai memberikan kuliah umum di Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kementrian Kesehatan RI Kupang, Sabtu (14/3/2020) seperti yang dilansir Kompas.com

Menurut Gubernur Laiskodat, badan kesehatan dunia (WHO) sudah mengeluarkan peringatan untuk segera ditanggapi karena situasinya, menurut WHO, sudah cukup berbahaya. “Makanya, NTT mengantisipasi hal itu yakni segera berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait agar perbatasan dengan Timor Leste ditutup,” kata politisi Nasdem ini.

Untuk wilayah NTT, terdapat empat Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBNT), yakni PLBNT Motaain di Kabupaten Belu, PLBNT Motamasin di Kabupaten Malaka, PLBNT Wini dan PLBNT Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Selain PLBNT, terdapat juga empat Pos Lintas Batas (PLB) yakni Turiskan, Builalu, Laktutus dan Haumeniana. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap