DPRD NTT Minta Management New Sasando Hotel Perhatikan Gaji Karyawan

551
Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD NTT bersama Pemerintah Provinsi NTT dan PT Flobamorata Bangkit International, Management New Sasando Hotel yang merupakan anak perusahaan BUMD PT Flobamor di Ruag Komisi III DPRD NTT, Jumat (13/3/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Komisi III DPRD Provinsi NTT mengingatkan management New Sasando Internasional Hotel untuk memperhatikan gaji karyawan. Pasalnya, jika diberikan target kerja yang besar tetapi tidak sebanding dengan gaji yang layak maka itu sangat memprihatinkan.

Anggota Komisi III DPRD NTT Mercy Piwung mengatakan itu ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT DR. Zet Sony Libing dan PT Flobamorata Bangkit International, Management New Sasando Hotel Yanto Koremega di ruang Komisi III DPRD NTT, Jumat (13/3/2020). Rapat itu dipimpin Ketua Komisi III Drs. Hugo Rehi Kalembu, M.Si didampingi Wakil Ketua Viktor Mado Watun, dan Sekretaris Fredi Mui. Turut hadir sejumlah anggota diantaranya Gabriel Manek, Jimur Siena, Lili Adoe, Ben Isodorus, dan Mercy Piwung. Dan turut hadir dari Pemerintah Provinsi NTT Kepala Biro Hukum Alex Lubalu dan Kepala Bada Keuangan Keuangan Daerah Zakarias Moruk.

Politisi PKB asal Kabupaten Ngada ini memberikan apresiasi yang tinggi kepada management PT Flobamorata Bangkit International, Management New Sasando Hotel yang merupakan anak perusahaan dari PT. Flobamor atas keberhasilannya memperoleh pendapatan yang signifikan. “Hanya dalam tempo lima bulan setelah diambil alih oleh Pemprov manajement sudah memberikan penghasilan sebesar Rp 315 juta, ini hal yang luar biasa. Tetapi saya juga minta agar gaji para karyawan di sana lebih diperhatikan agar dibayar sesuai UMP,” kata Mercy Piwung.

Mercy Piwung juga meminta pemerintah provinsi NTT agar mengarahkan semua OPD agar dalam melaksanakan berbagai kegiatan, tidak boleh lagi menggunakan hotel lan selain Sasando Hotel. “Ini ada aset kita, jangan kita sewa lagi hotel-hotel lain, saya harap Pemprov harus tegas untuk hal ini,” kata Mercy.

Anggota Komisi III DPRD NTT, Gabriel Manek saat itu mengatakan, Hotel Sasando adalah sebuah potensi besar yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi NTT tetapi selama ini kurang dimaksimalkan. “Pemprov sepertinya dininabobokan dengan DAU dan DAK sehingga tidak mengoptimalkan aset seperti Sasando Hotel yang baru diambil alih lima bulan saja sudah menyumbang Rp 315 juta bagi PAD,” kataya. Mantan Bupati TTU ini mendesak pemerintah agar lebih aktif lagi memaksimalkan aset yang bisa meningkatkan PAD.

Anggota lainnya, Lily Adoe memberikan apsresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTT yang mulai mengelola Hotel Sasando. Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan manajemen untuk terus memberikan perhatian kepada karyawan.

Direktur PT. Flobamorata Bangkit International, Management New Sasando Hotel Yanto Koremega menjelaskan, pihaknya setelah dipercayakan mengelola hotel Sasando, telah bertekad untuk mengedepankan profesionalisme. “Kami bentuk tim yang beranggotakan anak-anak muda NTT yang punya kemampuan baik untuk mengelola aset itu meskipun dari awal kami terima dananya dalam posisi kosong,” sebutnya.

Yanto mengatakan, dengan bermodalkan chaslow dan bokingan-bokingan yang ada serta arahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur NTT maka, operasional di awal bisa berjalan dan dalam tempo lima bulan bisa berkontribusi untuk PAD NTT. “Saat ini gaji karyawan sesuai UMR dan ada  penerimaan service diperetengahan bulan untuk karyawan, yang disesuaikan dengan pendapatan hotal,” katanya.

Ia juga menjelaskan, saat ini pihaknya diberi target oleh Gubernur NTT agar menaikan pendapatan diakhir tahun sebagai kontribusi untuk PAD NTT sebesar  Rp 750 juta. “Kami dengan tim akan bekerja maksimal untuk memenuhi target yang diberikan oleh Bapak Gubernur,” ujarnya.

Yanto menambahkan, sesuai rencana jika dalam waktu dekat ada anggaran yang tersedia maka pihaknya akan membuat lift di Hotel Sasando untuk mempermudah akses dari loby ke bagian bawah. “Saat ini kami ditopang oleh karyawan berjumlah 67 orang anak asli NTT dan dari awal tekad kami bahwa tidak ada satupun karyawan lama yang tidak pakai, hanya saja ada beberapa yang atas kemauan sendiri tidak mau bergabung dengan manajemen baru,” sebutnya.

Dia juga mengakui bahwa area yang belum dimaksimalkan adalah area kolam renang. “Kami sudah punya rencana besar untuk menata area itu untuk lebih bagus lagi, dan kita harus akui bahwa posisi Hotel Sasando itu sangat indah untuk dikembangkan kedepan,” katanya. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap