KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Aula Dinas Kesehatan Kota Kupang siang itu, Jumat (6/3/2020) dipadati para Kepala Puskesmas se Kota Kupang, dan para ASN yang kesehariannya mengurus tentang nasib dan pola hidup sehat masyarakat Kota Kupang. Sebagai Ibu Kota Provinsi NTT, Kota Kupang mesti menjadi kota yang mencerminkan kehidupan masyarakat modern yang berpola hidup sehat. Fasilitas penunjang yang disiapkan oleh pemerintah di setiap unit layananan kesehatan harus memadai dari Rumah Sakit, Puskesmas, hingga ke pos-pos layanan kesehatan terkecil seperti Posyandu.
Ironisnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena dalam kegiatan resesnya di Kota Kupang sempat menemukan sejumlah keterbatasan fasilitas kesehatan yang patut menjadi perhatian pemerintah Kota Kupang. “Tadi sebelum kesini saya sempat mengunjungi salah satu Posyandu di Sikumana, dan saya menemukan timbangan untuk bayi yang masih pake dacin. Ini sama halnya dengan Posyandu di jaman saya masih kecil di Oeba. Di Kota Kupang saja sudah begini, bagaimana dengan kondisi di desa-desa,” ujar Laka Lena yang masa kecilnya dihabiskan di Kelurahan Oeba Kota Kupang.
Laka Lena yang saat itu didampingi Anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Kupang Zeyto Ratuarat, dan sejumlah Pengurus Golkar NTT diantaranya Frans Sarong, Libby SinlaeloE, Riesta Megasari, Peter Nenohay dan Saturminus Djawa mengatakan, dalam kapasitasanya sebagai Pimpinan Komisi IX yang salah satu mitranya adalah Kementerian Kesehatan, ia bertekad untuk terus bersinergi untuk memperhatikan kondisi kesehatan yang berkaitan dengan tenaga medis, fasilitas kesehatan dan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Saya mengapresiasi sala satu puskesmas yang ada di Kota Kupang yang telah memiliki alat pendeteksi virus termasuk corona yaitu di Puskesmas Sikumana karna ini penting untuk mengidentifikasi penyakit dan virus yang menyerang masyarakat,” sebutnya.
Terkait dengan perlatan kesehatan dan jenis pelayanan kesehatan lainnya, Melky Laka Lena mengatakan, belum lama ini pihaknya telah melakukan kunjunga ke Rumah Sakit SK Lerik sehingga sala satu lokusnya untuk terus membantu memperjuangkan berbagai keterbatasan sektor kesehatan di NTT melalui mitranya Kementrian Kesehatan.
Ketua DPD I Golkar NTT ini juga menekankan kepada para tenaga medis untuk memaksimalkan pola pelayanan di tingkat bawa terutama pendataan yang jelas kepada masyarakat agar memiliki identitas administrasi yang jelas. “Jika menemukan masyarakat yang belum memiliki memiliki NIK dan Kartu Keluarga segera hubungi Pemerintah Kota Kupang agar segera diurus karena berkaitan dengan kepentingan pendataan di BPJS,” katanya.
Wali Kota Kupang, DR. Jefry Riwu Kore (Jeriko) saat itu mengatakan kehadiran, Melky Laka Lena di ota Kupang bisa membantu berbagai hal yang berkaitan dengan urusan kesehatan dari pemerintah pusat. “Pemerintah Kota Kupamg sering mendapat bantuan dari pusat untuk bidang kesehatan namun persoalan kesehatan terus meningkat maka pemerintah kami ingin terus bersinergi agar bisa mewadahi kebutuhan kesehatan warga Kota Kupang,” katanya.
Walikota Jeriko yang juga Ketua DPD Partai Demokrat NTT ini mengatakan, untuk tidak mengalami mis data soal kependudukan Kota Kupang, pihaknya telah mengumpulkan para Lurah dan Camat untuk menyikapi persoalan administrasi kependudukan masyarakat demi menjawapi kebutuhan BPJS ketika warga melakukan pemeriksaan di rumah sakit.
Kepala BPJS Kesehatan Kupang dr. Fauzi Lukman Nurdiansyah saat itu megatakan, sudah 75 persen warga Kota Kupang yang terkafer untuk menggunakan BPJS. Dari data itu, sekmen paling banyak yaitu disuport dari APBN, Pemerintah Kota Kupang dan Pemerintah Provinsi NTT. “Kami dari pihak BPJS mengapresiasi Walikota Kupang yang telah menggerakan para Lurah dan Camat untuk bertindak agar masyarakat terdaftar dan memiliki BPJS,” sebutnya.*)Vian Kewohon
Editor: Laurens Leba Tukan