Hari ini Enam Korban Dimakamkan, Situasi Sandosi Kondusif

14823
Suasana di rumah duka di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur jelang acara pemakaman. Foto:Sandro Balawangak

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Para korban kasus perang tanding di Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur dimakamkan hari ini.

Kepala Kepolisian Resort Flores Timur (Kapolres Flotim) AKBP. Denyy Abraham ketika dihubungi SelatanIndonesia.Com, Jumat (6/32020) menjelaskan, situasi kondis terkait konflik tanah antar suku di desa Sandosi sudah kondusif. “Rencana penguburan untuk para korban terjadi pada sore ini,” ujar Kapolres Denny.

Kapolres Denny menjelaskan, meski kondisi di Sandosi sudah kondusif, aparat kepolisian masih siaga. “Kami masih tetap siaga di desa Sandosi untuk tetap menjaga suasana agar tetap aman dan kondusif,” katanya.

Kapolres juga menghimbau masyarakat umum agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas sumbernya. “Mari bersama sama menjaga situasi kamtibmas yang aman mejelang perayaan Paskah dan di bulan yang suci ini sehingga bisa beribadah degan aman, damai dan baik,” sebutnya.

Korban meninggal dari konflik antar suku itu diantaranya, Bapak MKK (80 tahun, pekerjaan petani), Bapak YMS, (70 tahun, pekerjaan petani), Bapak YOT (56 tahun, pekerjaan petani), Bapak SR (68 tahun, pekerjaan petani), Bapak YH (70 tahun, pekerjaan petani) dan Bapak WK (80 tahun, pekerjaan petani).

Ikatakan Mahasiswa Witihama (IMW) Kupang mengajak para kawula muda dan kaum milenial serta para pengguna media sosial untuk tetap menjaga perdamaian. Ajakan itu disampaikan tertulis oleh Ketua IMW Kupang Kornelis Kia Sabon  kepada SelatanIndonesia.com, Jumat (6/3/2020) sebagai wujud kepedulian terhadap peristiwa perang tanding antar warga di Desa Sandosi Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur pada Kamis 05 Maret 2020.

“Kami menghimbau agar siapa saja termasuk kawula muda dan kita semua agar tetap menjaga perdamaian dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab,” tulis Kia Sabon.

Ia juga menghimbau kepada semua pengguna media sosial agar tidak menyebarkan isu dan memposting foto atau video yang bisa memicu terjadinya situasi yang tidak diinginkan.

“Kami merasa prihatian dan turut berbelasungkawa terhadap korban yang meninggal dalam peristiwa tersebut,” sebutnya. IMW Kupang juga mendesak pemerintah dan apapart keamanan untuk berperan aktif dalam mengatasi permasalahan ini. *Vian Kewohon

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap