KUPANG, SELATANINDONESIA.COM-Moni, desa mungil tepat di kaki gunung Kelimutu, Kabupaten Ende merupakan beranda depan sebelum memasuki kawasan wisata kelas dunia, Danau Tiga Wara Kelimutu. Jarak dari Moni ke Kelimutu sekitar 15 Km, sedangkan jarak dari pusat Kota Ende menuju ke Moni sekitar 52 Km.
Di Moni, tersedia berbagai fasilitas penginapan yang menawarkan nuansa alam yang eksotik tersaji di lereng gunung Kelimutu sebelum pengunjung menikmati keajaiban alam Flores yang menyuguhkan danau tiga warna.
Pada Selasa, (11/2/2020) Komisi II DPRD NTT melakukan peninjauan program pengembangan pembangunan destinasi baru di kawasan Moni.
Moni merupakan slaah satu dari tujuh destinasi wisata baru di Provinsi NTT yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi NTT. Ketujuh destinasi itu adalah Kabupaten Ende di Kawasan Moni, Kabupaten Sumba Timur di Pramaidita, Kabupaten Lembata di Lamalera, Kabupaten Kupang di Diliman, Kabupaten Timor Tengah Selatan di Fatumnasi, Kabupaten Rote Ndao dengan destinasi Mulut Seribu, dan Kabupaten Alor di kawasan Moru.
Kabid Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Alfonsius Ara Kian, S.Fil kepada wartawan menjelaskan, desa Koanara yang masuk dalam kawasan Moni telah dibangun cottage diatas lahan Pemerintah Provinsi NTT seluas 8ha. “Ada dua lahan milik Pprov NTT, lahan pertama seluas 5ha yang kita bangun saat ini yakni 4 unit cottage, 1 restotant, dan tiga 3 unit Lopo sedangkan lahan kedua seluas 3ha yang sudah ada cottagenya dan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Ende,” jelas Alfons.
Dikatakan Alfons, program ini dikerjakan langsung oleh masyarakat dan dikelolah melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan dana disiapkan oleh Pemerintah Provinsi NTT.
“Sistem yang digunakan adalah bagi hasil, 90 % untuk desa dan 10% untuk PAD Provinsi NTT. Intinya masyarakat setempat mendapat manfaat dari program ini,” katanya.
Ketua Komisi II DPRD NTT Drs. Kasimirus Kolo, M.Si mengatakan, kawasan Moni khususnya Desa Koanara patut bersyukur kepada Pemerintah Provinsi NTT yang telah menetapkan program 7 destinasi baru di NTT dan Moni adalah salah satunya. “Kami berharap kehadiran program tersebut membawa rangsangan untuk meningkatkan ekonomi masyakat di sini. Oleh karena itu agar direncanakan dengan baik melalui Bumdes sehingga menjadi penyangga utama Kelimutu,” katanya.
Politisi Partai Nasdem dari Kabupaten TTU ini mengajak masyarakat Moni untuk terus mengembangkan segala keunggulan lokal daerah Moni karena keunggulan ini belum tentu dimiliki daerah lain. “Desa-desa di sini harus berkolaborasi dan bekerjasama untuk membangun daerah ini menjadi pusat perekonomian wisata yang baru,” katanya.
Wakil Ketua Komisi II Thomas Tiba Owa, S. Ag mengatakan, berbagai kekurangan yang ada di Moni akan ditindaklanjuti bersama dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTT antara lain termasuk ketersedian air bersih di kawasan Moni. “Segala kekurangan sudah kami rekam, sekembali ini kami akan panggil Dinas Pariwisata untuk kita diskusikan lebih lanjut terkait 7 destinasi ini,” ujar Toti sapaan akrab politisi Golkar ini.
Dalam keterangan tertulis Humas DPRD Provinsi NTT, Komisi II akan melanjutkan pemantauan ke Wae Kelambu guna memantau pembibitan ikan kerapu dan instalasi di Boawae. Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Thomas Tiba, S. Ag, Patrianus Lali Wolo, Cornelis Feoh, Johanis Lakapu, Obet Naitboho, Reni Marlina Un, Dominikus A. Rangga Kaka, Moh. S. Puarake, Bernadus Taek, Camat Kelimutu beserta jajaran.***Laurens Leba Tukan