Wagub NTT Johni Asadoma mendorong transformasi besar di tubuh BPSDMD agar adaptif, dinamis, dan berstandar nasional.
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Udara pagi yang segar di kawasan BTN Kolhua, Maulafa, Kota Kupang, menyambut kedatangan Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, ke Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi NTT, Jumat (11/4/2025).
Kunjungan ini bukan sekadar seremonial. Wagub datang dengan agenda besar: membongkar zona nyaman dan menyalakan kembali semangat pembaruan di tubuh institusi pelatihan milik pemerintah itu.
Disambut Kepala BPSDMD, Henderina Laiskodat, bersama jajarannya, Wagub Johni langsung menyoroti hal-hal mendasar yang selama ini kerap luput diperhatikan. “Standar infrastruktur, sarana pelatihan, kurikulum, semuanya harus dikalibrasi dengan standar nasional. Kita tak boleh puas hanya karena ini pelatihan lokal,” ujarnya lantang.
Namun, sorotan utama Wagub Johni tertuju pada para Widyaiswara. Ia menyebut, para tenaga pendidik harus keluar dari rutinitas dan berani melakukan lompatan pengetahuan. “Ilmu pengetahuan tidak menunggu. Kalau tidak mengejar, kita akan tertinggal,” katanya. Ia menegaskan perlunya adaptasi terhadap teknologi dan pendekatan-pendekatan baru dalam pendidikan.
Menurut Wagub Johni, Widyaiswara harus menjadi agen perubahan yang aktif menggali referensi, melakukan observasi, hingga terjun dalam kajian dan survei. “Belajar itu bukan hanya tugas peserta, tapi juga pengajarnya. Kita ingin pelatihan di BPSDMD menghasilkan peserta yang tidak hanya pintar, tapi juga siap bersaing,” ucap mantan jenderal polisi itu.
Ia pun menitipkan pesan soal kualitas layanan. Kebersihan, kenyamanan, hingga suasana yang menyenangkan harus menjadi wajah BPSDMD. “Kalau peserta merasa betah, itu sudah separuh sukses,” tambahnya.
Kunjungan ini menjadi angin segar bagi BPSDMD. Bukan hanya soal teguran dan tuntutan, tapi juga sebagai sinyal bahwa perubahan sedang dimulai, dan itu dimulai dari dalam.*/) Meldo/llt
Komentar