ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Teknokrat muda dari PT Bumi Indah, Stefanus Ola Demon, ST,.MT menggandeng tujuh Kepala Desa dan masyarakat di dua Kecamatan yaitu Adonara dan Adonara Tengah membuka akses jalan menghubungkan dua Kecamatan tersebut. Jalur yang dibuka itu merupakan jalan bekas penjajahan Belanda yang sudah ratusan tahun tidak dibangun.
Tujuh desa tersebut adalah empat desa di Kecamatan Adonara yaitu Desa Kolilanang, Desa Lamahoda, Desa Koli Petung, dan Desa Tikatkang. Sedangkan tiga desa di Kcamatan Adonara Tengah adalah Desa Oesayang, Desa Nubalema dan Desa Nubalema Satu.
Kamis (2/3/2023), Stef Ola Demon meninjau langsung pengerjaan jalan tersebut setelah beberapa hari sebelumya ia mendatangkan alat berat ke wilayah itu untuk membuka akes jalan. Ditemui di lokasi pembukaan jalan tersebut, dosen Fakultas Teknik Unwira Kupang itu mengatakan, para Kepala Desa dan seluruh masyarakat punya harapan besar untuk pembangunan JUT (jalan Usaha Tani) tersebut.
“Ini kerinduan warga dan ara Kepala Desa sejak ditinggalkan oleh colonial Belanda. Harapan itu begitu besar terutama membuka keterisolasian antar desa ( 7 desa ) di dua Kecamatan. Ini sekaligus merekatkan silahturami dari sisi budaya dan terutama mengeksplor hasil bumi yang selama ini dibiarkan begitu saja karena hanya mengandalkan kekuatan fisik manusia,” sebut Ola Demon.
Ia menjelaskan, secara teknik panjang jalan yang menghubungkan antar desa di dua kecamatan tersebut sepanjang ± 12 km. “JUT kita buka ini sekaligus juga merupakan konektivitas antara jalan Nasional dan jalan Kabupaten di jalur Waiwerang – Lite – Waiwadan,” katanya.
Menurut Stef Ola Demon, setelah open traffic jalur tersebut akan memberikan multi manfaat bagi masyarakat karena daerah tersebut merupakan kantong-kantong produksi bagi masyarakat Adonara dan Flotim pada umumnya.
Ia juga menangkap ada harapan besar masyarakt di wilayah itu agar kedepannya perlu ada peningkatan status jalan JUT tersebut. “Dari sisi regulasi segala persyaratan perubahan status jalan sudah terpenuhi, baik dari aspek teknis maupun non teknis,” sebut Ola Demon.
Kepala Desa Kolilanang, Fredy B Bain yang ikut serta mendampingi Stef Ola Demon di lokasi pembukaan jalan itu menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kepedulian PT Bumi Indah melalui Stef Ola Demon. “Kami sudah lama sekali merindukan pembukaan jalur jalan ini dan Pak Stef dan Bumi Indah mau membantu kami. Semoga semua proses pengerjaan berjalan lancer,” sebut Kades Ferdy.
Ungkapan yang sama disampaikan Kepala Desa Tikatukang, Frans Ara. “Kami sangat terbantu dengan dukungan Pak Stef Ola Demon dari PT Bumi Indah. Kami tujuh desa di dua kecamatan ini sudah swadaya agar jalan penghubung dua kecamatan ini bisa terbangun, Dan, Pak Stef Ola Demon mendatangkan alat berat dan tenaga teknis untuk membantu pembukaan jalan di jalur bekas Belanda,” ujar Kades Frans Ara
Pantauan SelatanIndonesia.com di lokasi, pengerjaan pembukaan jalan tersebut sudah hampir mencapai 1 kilometer dari wilayah Desa Lamahoda. Tampak warga sekitar sangat antusias atas pengerjaan jalan tersebut. Warga bahkan rela tanamannya berupa kelapa, mente, kakao, pisang dan sebagainya ditumbangkan asalkan akses jalan di jalur tersebut bisa dibuka.***Laurens Leba Tukan
Komentar