GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Ekonomi
Beranda / Ekonomi / Raymundus Bena dan Bank NTT Bajawa: Menyiram Harapan di Ladang Ngada

Raymundus Bena dan Bank NTT Bajawa: Menyiram Harapan di Ladang Ngada

Bupati Ngada, Raymundus Bena ketik menerima CSR Bank NTT Cabang Ngada.

CSR Bank NTT Mengalir ke Ngada, Petani Hortikultura Golewa Barat Dapat Tandon Air

BAJAWA,SELATANINDONESIA.COM – Hari itu, aula Kantor Bupati Ngada lebih ramai dari biasanya. Suasana yang biasanya formal berubah menjadi lebih hangat ketika satu per satu petani dari Golewa Barat datang menyambut kabar gembira: bantuan tandon air dari Bank NTT akan segera mengalir ke ladang mereka.

Bank Nusa Tenggara Timur menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp350 juta kepada Pemerintah Kabupaten Ngada. Dana itu akan dialokasikan untuk pengadaan 100 unit tandon air berkapasitas 2.200 liter, sebuah kebutuhan mendesak di tengah tantangan kekeringan yang kerap melanda kawasan tersebut.

“Ini bukan hanya soal tandon air. Ini tentang harapan. Tentang ketahanan pangan, tentang masa depan anak-anak petani,” ujar Raymundus Bena, Bupati Ngada, saat menerima bantuan secara simbolis pada Selasa, 22 Juli 2025.

Raymundus memuji Bank NTT yang dinilainya tidak hanya beroperasi sebagai lembaga keuangan, tetapi juga aktif menyentuh denyut kehidupan sosial masyarakat. “Saya sampaikan terima kasih kepada Direktur Bank NTT dan Kepala Cabang Bajawa. Bantuan ini membuktikan bahwa Bank NTT punya wajah kemanusiaan,” ujarnya.

Bupati Anton Doni Dorong Koperasi Merah Putih Flotim Menuju Digitalisasi

CSR yang disalurkan kali ini memang strategis. Kecamatan Golewa Barat dikenal sebagai salah satu sentra hortikultura di dataran tinggi Flores. Namun, keterbatasan akses air bersih dan irigasi kerap menjadi penghambat produktivitas petani. Tandon-tandon air itu kelak menjadi perpanjangan tangan hujan—yang makin sulit ditebak musimnya.

Devideris D. H. Seso, Kepala Bank NTT Cabang Bajawa, menyebut penyaluran CSR ini sebagai bagian dari komitmen Bank NTT dalam membalas kepercayaan masyarakat Ngada. “Per Juli 2025, aset kami di Bajawa telah menembus Rp490,6 miliar. Itu bukan angka semata, tapi cermin dari dukungan masyarakat yang harus kami kembalikan dalam bentuk nyata,” ujar Devideris.

Tak hanya bantuan sosial, Bank NTT juga mendorong peran aktif sebagai motor ekonomi rakyat. Devideris menjanjikan penguatan kredit produktif bagi sektor pertanian dan UMKM lokal. Ia menegaskan bahwa Bank NTT tidak akan berhenti pada seremoni penyerahan bantuan, tetapi akan terus hadir di tengah denyut nadi ekonomi desa-desa.

Dengan moto “Melayani Lebih Sungguh”, Bank NTT ingin membuktikan bahwa kehadiran mereka bukan sekadar menghitung laba. “Kami ingin menjadi bagian dari setiap langkah masyarakat menuju kesejahteraan,” kata Devideris.

Bagi para petani di Golewa Barat, bantuan ini lebih dari sekadar CSR. Ini adalah air yang akan mengaliri harapan, memupuk ketahanan, dan mungkin, menumbuhkan masa depan yang lebih hijau. Di tangan mereka, tandon bukan hanya wadah, tapi lambang kehadiran negara lewat tangan lembaga lokal. Dan Bank NTT, sekali lagi, menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pembangunan daerah, bukan sekadar bank biasa.*/AB/LLT

Bangun Desa dengan Cinta: OVOP Dorong UMKM Flotim, Sikka, dan Lembata Go Digital

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement