LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Sikap persuasif yang dilakukan aparat TNI dan Polri di Kabupaten Flores Timur, berhasil meredam bentrokan antar pemuda di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Minggu (1/1/2023). Personil Kodim 1624/Flotim melakukan langkah antasipiatif sehingga gangguan kamtibmas di wilayah Flores Timur/Lembata bias teratasi seketika.
Kodim 1624/Flotim terus bersinergi dengan aparat keamanan lainnya untuk monitoring wilayah guna mencegah gangguang kamtibmas yang terjadi di wilayah Flores Timur/Lembata.
Kodim 1624/Flotim secara sigap menindak lanjuti terkait laporan keributan yang terjadi antara Kelurahan Ekasapta dan Kelurahan Amagarapati yang disebabkan oleh kesalah pahaman.
Anggota Koramil 1624-01/Larantuka, yang dipimpin Batuud Pelda Jamaludin secara langsung turun ke lapangan guna menghentikan keributan yang terjadi dengan mengedepankan sikap persuasif.
Dandim 1624/Flotim, Letkol Inf Tunggul Jati S.H. kepada SelatanIndonesia.com mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab jajarannya selaku aparat kewilayahan untuk merespon setiap laporan yang datang dari warga secara cepat guna menciptakan situasi yang kondusif di wilayah baik Flores Timur maupun Lembata. “Khususnya seperti yang terjadi kali ini di wilayah Larantuka,” sebutnya.
Dandim juga menghimbau kepada para anggota yang turun langsung ke lapangan untuk menyelesaikan setiap permasalahan secara persuasif sehingga tercipta suasana yang kondusif dalam bermasyarakat,” katanya.
Untuk diketahui, terjadi tawuran antara warga Kelurahan Eka Sapta dan warga Kelurahan Amagarapati, Kecamatan Larantuka di jalur Jalan III perbatasan antara kedua kelurahan. Informasi yang berhasil dihimpun SelatanIndonesia.com, pada Pkl 12.30 Wita, salah satu pemuda Amagarapati Bernama Rizal (19) yang sedang terpangaruh alkohol menghadang Arul (15) warga Kelurahan Eka Sapta di Jalan Pohon Bao karena tidak suka dengan raungan suara motor yang dikendarai Arul.
Saat itu Arul bisa menghindar dan kabur dari hadangan Rizal. Arul malah menuju teman-temannya yang berbeda di Jalan III Kampung Baru, dan bercerita kepada teman temannya bahwa dia telah dihadang Rizal, pemuda Amagarapati.
Selanjutnya, pada Pkl 13.00 Wita, Rizal datang dari arah Jln Pohon Bao melintasi jalan III Kampung Baru. Saat Rizal melintas, teman Arul anak Eka Sapta atas nama Dito menghadang Rizal untuk menanyakan alasan kanapa menghadang Arul di jalan. Tanpa memberikan jawaban, Rizal langsung memukul Dito dan Arul. Saat itu juga langsung dilerai oleh seorang sopir Angkor Bernama Ramli.
Rizal pulang dan mengadukan kejadian tersebut kepada orang tuanya bernama Inyo (53), bahwa dirinya dihadang dan dipukul anak-anak Eka Sapta di jalan III. Orang tua Rizal mendatangi tempat berkumpulnya anak-anak Kampung Baru dengan membawa ekor ikan pari. Inyo kemudian menanyakan kepada anak-anak yang sedang duduk, siapa yang melakukan pemukulan terhadap anaknya. Karena tidak ada yang menjawab, Inyo memukul Arul. Datanglah ibu RT atas nama Nurul dengan maksud menyelesaikan permasalah tersebut. Akhirnya para pemuda Eka Sapta bersedia untuk minta maaf kepada Inyo, orang tua Rizal.
Di waktu bersamaan berita pemukulan Rizal terdengar sampai pemuda Kelurahan Amagarapati lainnya dan para pemuda lainnya terpancing emosi. Pada Pkl 15.30 Wita, sekelompok pemuda Amagarapati mendatangi anak-anak Kampung Baru/Eka Sapta yang sedang duduk bergerombolan. Belum sampai di lokasi, sekelompok anak Kampung Baru/Eka Sapta melempari pemuda Lewerang/Amagarapati hingga terjadi tawuran.
Aparat Polres Flotim tiba di lokasi kejadian Pkl 16.00 Wita, setelah mendapat laporan warga. Anggota Polres Flotim meredam dan membubarkan situasi dengan menembakkan gas air mata dan tembakan peringatan namun masa tetap saling lempar batu dan tidak mau membubarkan diri. Pada Pkl 16.25 Wita, Anggota Koramil 1624-01/Larantuka, yang dipimpin Batuud Pelda Jamaludin tiba untuk membantu Membubarkan tawuran tersebut secara persuasif. Pada Pkl. 17.12 Wita, situasi berhasil dkendalikan dan masyarakat membubarkan diri kembali ke rumah masing-masing.
Informasi lanjutan yang berhasil dihimpun, Lurah Eka Sapta dan Lurah Amagarapati bersama pihak kepolisian akan memediasi kedua kelompok pemuda yang bermasalah. Bahkan, masing-masing Lurah bersepakat untuk menyerahkan para pemudanya yang bermasalah ke Pihak Kepolisian untuk diproses secara hukum.***Laurens Leba Tukan
Â



Komentar