GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Kesehatan
Beranda / Kesehatan / Pacu Cangkul Musim Kedua

Pacu Cangkul Musim Kedua

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika bersama para petani menanam hortikultura di Desa Malinjak, Kecamatan Katiku Tana Selatan dampingan Panah Merah.

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, menggenjot persiapan musim tanam kedua untuk mengejar target pangan nasional dan menekan angka kemiskinan.

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Di ruang rapat sederhana yang terletak di Makatul, jantung Kantor Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu duduk di ujung meja. Suaranya mantap, sesekali mengepal tangan saat memberi arahan. Pagi itu, Jumat (13/6/2025), ia memimpin rapat koordinasi yang krusial, persiapan musim tanam kedua di kabupaten yang perlahan menjelma menjadi lumbung pangan Nusa Tenggara Timur.

Didampingi jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, staf ahli, dan para pejabat teknis, Bupati Paulus menyampaikan pesan lugas, tak ada waktu untuk jeda. “Hasil musim tanam pertama cukup bagus, tapi mindset petani masih harus dibenahi. Kita tidak boleh berhenti,” katanya. “Pekerjaan harus terus berjalan.”

Mengubah Pola Pikir Petani

Musim tanam kedua yang berlangsung dari April hingga September dinilai krusial, bukan hanya untuk memanfaatkan lahan tidur, tetapi juga untuk menjaga ritme ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi pedesaan. Namun tantangannya bukan semata teknis. Di balik tumpukan rencana kerja dan tabel target hektar, Bupati Paulus membaca sesuatu yang lebih fundamental, perubahan pola pikir petani.

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

“Kita harus bangun kesadaran bahwa pertanian itu bukan hanya urusan panen, tapi proses berkelanjutan,” ujar Bupati Paulus. Karena itu, ia mendorong sosialisasi massif hingga tingkat dusun, agar petani siap dari sisi regulasi, teknis, hingga kesiapan mental.

Potensi dan Pompa Air

Target nasional untuk musim tanam kedua adalah 475 hektare. Namun, menurut Bupati Paulus, Sumba Tengah bisa melampauinya. Dengan ketersediaan air yang memadai dan potensi lahan mencapai 1.000 hektare, ia yakin kabupaten yang berada di jantung Pulau Sumba ini bisa menjadi tulang punggung ketahanan pangan regional.

Untuk itu, pompanisasi menjadi kata kunci. “Pompa air bukan hanya alat, tapi simbol kerja ekstra kita semua,” katanya. Bupati menginstruksikan agar seluruh sumber daya dikerahkan, dari traktor milik dinas hingga gotong royong masyarakat tani.

Cadangan Benih dan BPP

Kemiskinan dan Keterbatasan Bukan untuk Diratapi: Paulus Limu Menanam Harapan dari Pekarangan

Tak hanya soal lahan dan air, Bupati Paulus juga menyoroti ketersediaan benih sebagai aspek vital dalam siklus tanam. Ia meminta Dinas Pertanian untuk menyiapkan cadangan benih dan mempercepat koordinasi dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di seluruh kecamatan. “Pendataan potensi dan kegiatan harus dilakukan secara sistematis,” ujarnya.

Sumba Tengah, bersama Kabupaten Belu, telah ditunjuk pemerintah pusat sebagai daerah penyangga ketahanan pangan nasional. Ini bukan semata tugas administratif, tapi bagian dari kontribusi daerah dalam mewujudkan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan ketahanan pangan sebagai pilar utama pembangunan.

Pertanian dan Kemiskinan

Di bawah kepemimpinan Paulus Limu, sektor pertanian mendapat perhatian serius. Ia menyebut pertanian telah menurunkan angka kemiskinan di Sumba Tengah hingga 60 persen dalam lima tahun terakhir. Maka, tak heran jika ia menjadikan pertanian sebagai “sektor penggerak utama pembangunan daerah.”

Rapat pagi itu ditutup dengan penegasan penting: semua kegiatan harus dilakukan sesuai regulasi. Namun bagi Limu, peraturan saja tak cukup. Diperlukan kesadaran kolektif, kerja lapangan yang nyata, dan semangat gotong royong yang kembali membumi.

Menjaga Niat Baik MBG, Mengawal Keamanan Generasi

“Sumba Tengah tak bisa hanya menjadi penonton. Kita harus menjadi pemain utama dalam agenda ketahanan pangan nasional,” ujarnya.*/Prokopim/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement