GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Berita Pilkada NTT Daerah Eksbis Golkar Gubernur NTT Nusantara Pemerintah Propinsi NTT Politik
Beranda / Politik / MELKI-JOHNI Bawa Solusi untuk Petani Garam Reo yang Belasan Tahun Diabaikan Pemerintah

MELKI-JOHNI Bawa Solusi untuk Petani Garam Reo yang Belasan Tahun Diabaikan Pemerintah

Calon Gubernur NTT nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika bertemu masyarakayt petani garanm di Reo, Kabupaten Manggarai, Sabtu (5/10/2024). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

REO,SELATANINDONESIA.COM – Selama belasan tahun, nasib para petani garam di Reo, Kabupaten Manggarai tidak menentu. Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena hadir memberikan solusi.

Di sela acara kampanye di Kabupaten Manggarai, Melki Laka Lena yang berpasangan dengan Johni Asadoma menemui petani garam di Reo, Kabupaten Manggarai, Sabtu (5/10/2024). Ia didampingi Ketua Tim Pemenangan Melki-Johni, Frans Sarong, Anggota DPRD NTT asal Reo yang juga Sekretaris PSI NTT, Junaidin, Sekretaris DPD Demokrat NTT, Samuel Hake serta sejumlah tim pemenangan.

Dalam pertemuan tersebut, Melki Laka Lena mendengar beragam keluh kesah petani garam. Salah satu petani garam, Indra Abas mengatakan, nasib petani garam di Reo tidak menentu. Pasalnya sudah belasan tahun meraka tidak pernah mendapat perhatian pemerintah.

“Kami pernah dapat bantuan pemerintah pusat sekitar 15 tahun lalu. Setelah itu tidak ada lagi. Pemerintah provinsi dan kabupaten juga tidak pernah perhatikan kami,” katanya.

Lantaran tidak ada perhatian pemerintah, lanjut Indra, jumlah kelompok petani garam yang dulunya sebanyak 22 kelompok, sekarang sisa tiga kelompok. Parahnya lagi, petani garam kerap dihantui gagal panen karena air pasang, apalagi saat rob.

Dari Mauramba, Umbu Rudi Kabunang Menanam P5HAM di Hati Pemuda

“Tambak garam di sini luasnya 45 hektar. Sekarang tidak semua tambak dikelola karena hanya tinggal tiga kelompok dan hampir tiap tahun gagal, karena air pasang. Tapi tidak ada yang peduli,” terangnya.

Petani garam yang lain, Iwan Usman mengatakan, di zaman Bupati Anton Bagul Dagur, garam dari Reo pernah diuji. Kualitasnya lebih bagus dibandingkan garam dari Bima, dimana kadar iodium-nya cukup bagus. Namun, garam dari Bima lebih laris terjual di pasar lokal.

“Kami minta garam Reo diprioritaskan di pasar lokal. Kami juga berharap ada bantuan membran,” kata Iwan seraya berterimakasih kepada Melki Laka Lena yang mendengar langsung petani garam di Reo.

 

Merespon keluhan petani garam, Melki Laka Lena mengaku akan memfasilitasi agar garam Reo perlu diuji lebih lanjut untuk mengetahui kadar NaCl.

Gubernur Melki Laka Lena: IPACS Jadi Momentum NTT Menatap Dunia

Melki juga menyarankan agar kedepannya petani garam menggunakan geomembran agar garam yang dihasilkan lebih bersih dan berstandar. “Kami bertekad membantu masyarakat agar hasil bumi yang dihasilkan menjadi nilai tambah,” sebut Waketum DPP Golkar itu.

Jika terpilih, Melki Laka Lena berjanji akan mengembangkan sebagian tambak sebagai contoh atau role model untuk pengembangan garam yang lebih besar.

“Di sini ada putra Reo, Pak Junaidin yang kami minta untuk selalu ingatkan kami terkait persoalan bapa mama di sini. Terkait garam dari luar, kita tidak akan izin untuk masuk jika diketahui berbahaya karena pakai pengawet dan sebagainya sehingga garam lokal bisa mendominasi pasar,” pungkas Melki Laka Lena.*/)Tomy/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement