GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Daerah Golkar Gubernur NTT Nusantara Pemerintah Propinsi NTT Pendidikan Politik
Beranda / Politik / Legislator Memerah: SOKSI NTT dalam Genggaman Fraksi Golkar

Legislator Memerah: SOKSI NTT dalam Genggaman Fraksi Golkar

Pelantikan Depidar SOKSI NTT dan Pengukuhan Ketua Depicab SOKSI Kabupaten dan Kota se NTT oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI Ahmadi Noor Supit dan Sekretaris Jenderal Mukhamad Misbakhun didampingi Waketum DPP Golkar yang juga Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena di Sasando Internasional Hotel Kupang, Kamis (1/5/2025). Foto: Edy Naga

Berkibarnya panji SOKSI di NTT sebagai mesin politik Partai Golkar tak hanya soal nostalgia sejarah. Ini konsolidasi kader yang bergerak dari parlemen daerah ke akar rumput.

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM — Di atas panggung Sasando Internasional Hotel, Kamis malam (1/5/2025), para tokoh nasional Partai Golkar berdiri sejajar. Para elite Dewan Pimpinan Nasional SOKSI Ketua Umum Ahmadi Noor Supit serta Sekretaris Jenderal Mukhamad Misbakhun, Wakil Ketua Umum AA Bagus Adi Putra Mahendra, dan Wasekjen Giofedi, Gubernur NTT Melki Laka Lena, dan Ketua Depidar SOKSI NTT Umbu Rudi Kabunang mengangkat tangan bersama. Di belakang mereka, warna merah dan kuning terang membalut spanduk acara. Tapi sorot lampu juga menampakkan semburat merah menyala pada logo jaket dan lengan kiri seragam peserta.

Merah itu bukan kebetulan. Ia adalah simbol Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). Organisasi tua yang lahir dari bara ideologi dan sejarah politik Indonesia. Dan malam itu, merah kembali menyala di Timur Indonesia.

“Jangan sekadar hadir untuk difoto. Habis dilantik, semua harus bergerak,” ujar Melki Laka Lena dengan nada separuh seruan, separuh perintah. Sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPD I Golkar NTT serta Ketua Dewan Penasehat SOKSI di provinsi ini, Melki menegaskan peran ganda yang harus dijalankan para kader: loyalis partai sekaligus ujung tombak pembangunan.

Malam itu, 22 Ketua Depicab SOKSI se-NTT dikukuhkan. Yang menarik, seluruhnya adalah anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar. “Ini bukan kebetulan, kami meprioritaskan anggota Fraksi Golkar di DPRD Kabupaten dan Kota se  NTT menjadi Ketua Depicab SOKSI,” kata Umbu Rudi Kabunang, Ketua Depidar SOKSI NTT, yang juga anggota Komisi XIII DPR RI.

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Mesin Lama, Energi Baru

SOKSI bukan nama baru dalam politik Indonesia. Didirikan pada 20 Mei 1960 oleh Mayjen (Purn) Prof. Dr. Suhardiman, SE, organisasi ini lahir sebagai antitesis terhadap pengaruh Partai Komunis Indonesia. Dalam perjalanannya, SOKSI bersama Kosgoro dan MKGR menjadi tulang punggung Sekber Golkar, lalu menjelma menjadi kendaraan kekuasaan Orde Baru.

Warna merah tua yang melekat pada SOKSI menjadi penanda organisasi buruh yang nasionalis dan antikomunis. Tapi sejak reformasi bergulir, pamornya meredup. Konflik internal, perebutan kepemimpinan, dan perubahan medan politik membuat SOKSI seperti ditelan waktu.

Kini, dari wilayah paling selatan Indonesia, organisasi itu dibangkitkan kembali. Dengan pola baru, dipimpin oleh para legislator aktif yang memiliki posisi strategis di daerahnya. “Kami ingin SOKSI menjadi rumah kaderisasi sekaligus alat konsolidasi sosial-politik,” ujar Umbu Rudi Kabunang.

Ahmadi Noor Supit, mantan Ketua Komisi XI DPR RI dan kini Ketua Umum Depinas SOKSI, menyambut antusias gerakan NTT. “Ini provinsi pertama yang seluruh kepengurusannya dipegang oleh anggota legislatif. Ini bisa jadi model nasional,” ujarnya kepada wartawan usia pelantikan Depdar SOKSI NTT dan pengukuhan para ketua Depicab SOKSI Kabupaten dan Kota se NTT.

Ketika Bank NTT dan Lembata Menjahit Mimpi di Jalur Wisata

Mukhamad Misbakhun, koleganya di Depinas, menambahkan bahwa penguatan struktur di daerah merupakan bagian dari strategi pemenangan Pemilu 2029. “SOKSI bukan organisasi seremoni. Ia harus hadir dalam dinamika politik dan pembangunan,” kata Misbakhun yang kini Ketua Komisi XI DPR RI.

Mengawal “Ayo Bangun NTT”

Di tangan Melki Laka Lena, slogan “Ayo Bangun NTT” bukan sekadar janji kampanye. Ia menjadikannya kerangka kerja pemerintahan sekaligus fondasi konsolidasi kekuatan politik Golkar. Dan SOKSI, menurutnya, harus menjadi motor penggerak slogan itu sampai ke pelosok desa.

“SOKSI harus jadi mata dan tangan partai. Ia hadir bukan hanya saat pemilu, tapi sepanjang waktu, mengawal program-program pemerintah,” kata Melki.

Para ketua Depicab SOKSI yang baru dilantik diberikan mandat ganda yaitu memperkuat struktur partai di daerah, sekaligus membangun jejaring sosial yang responsif terhadap isu-isu rakyat. Dengan posisi mereka sebagai anggota DPRD, kerja organisasi disinergikan dengan fungsi pengawasan dan penganggaran.

Lengkaplah Kasih Itu: Bank NTT Ruteng Rampungkan Perjalanannya di 32 Paroki Manggarai

“Ini perpaduan antara mesin tua dan bahan bakar baru,” ujar Ketua Depidar SOKSI NTT Dr. Umbu Rudi. Di beberapa kabupaten, ketua SOKSI juga adalah ketua fraksi atau komisi strategis. Jaringan ini memungkinkan SOKSI mengatur ritme gerak Golkar di level lokal dengan presisi.

SOKSI akan bersinergi dengan Partai Golkar dan mendukung program “Ayo Bangun NTT” yang digagas Gubenur-Wakil Gubernur NTT, Melki Laka Lena dan Johni Asadoma. “Kita bergerak bersama menatap masa depan, memperkuat konsolidasi antara SOKSI dan Golkar NTT. Selain itu kita dukung penuh program “Ayo Bangun NTT” dari Gubernur Melki Laka Lena yang merupakan Ketua DPD I Golkar NTT,” jelasnya.

Anggota Komisi XIII DPR RI ini menegaskan, seluruh kader SOKSI harus menanamkan kepentingan dan cita-cita untuk memenangkan Partai Golkar baik di Pileg maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). “Kita harus punya kepentingan. Minimal, target terdekat adalah menambah kursi legislatif baik di tingkat Kabupaten/Kota dan DPR RI,” ungkapnya.

Menurutnya, melalui SOKSI, para kader harus tampil dan berkontribusi untuk menyukseskan berbagai program yang digagas oleh pemerintah, baik di level provinsi maupun kabupaten/kota. “SOKSI harus tampil sebagai garda depan untuk menyuarakan kepentingan rakyat. Dengan organisasi ini, mari kita besarkan Golkar dan menangkan masa depan yang lebih sejahtera untuk NTT,” sebut Umbu Rudi.

Rekonsolidasi dari Timur

Konsolidasi organisasi seperti ini bukan tanpa tantangan. Dalam sepuluh tahun terakhir, banyak sayap partai hanya menjadi pelengkap struktur, tak punya daya gerak mandiri. Basis ideologi pun merapuh seiring pragmatisme politik yang menguat.

Namun, Melki Laka Lena tampak serius membalik tren itu. Ia secara terbuka menyatakan akan mengawasi dan membina langsung seluruh aktivitas SOKSI di provinsinya. “Kalau dulu SOKSI bisa melahirkan menteri, sekarang ia harus melahirkan bupati, wali kota, dan tokoh nasional dari Timur,” ujarnya di hadapan para pengurus Depinas.

Melki Laka Lena menegaskan SOKSI harus jadi motor penggerak kemenangan Golkar di berbagai level, mulai dari daerah hingga tingkat nasional. “Saya percaya SOKSI akan lebih hebat ke depan. Tapi habis dilantik jangan duduk diam. Semua kader SOKSI harus aktif dan bergerak bersama Partai Golkar,” ujar Melki Laka Lena.

Spirit itu ditangkap para kader. Di meja-meja ruang pelantikan, para legislator berbincang tentang agenda kerja, strategi pemenangan, hingga isu pembangunan di dapil masing-masing. Suasana itu seperti reuni kader, tapi sekaligus ruang strategis kaderisasi.

“Bagi kami, ini momentum menghidupkan kembali organisasi, bukan hanya sebagai warisan sejarah, tapi sebagai instrumen kerja politik dan sosial,” ujar Yaved Yeferson Horo, Ketua Depicab Kota Kupang yang juga anggota DPRD setempat.

Menantang Waktu, Menjemput Sejarah

SOKSI di NTT kini menjadi anomali yang menarik. Organisasi tua dengan struktur muda, sejarah nasional dengan semangat lokal. Dalam simbolisme merah dan kuning yang bersatu di ruang pelantikan itu, tergambar satu harapan, agar organisasi ini tidak sekadar nostalgia, tetapi sungguh menjadi kekuatan.

“Jangan duduk diam. Bergerak bersama partai. Gerakkan rakyat,” seru Melki menutup sambutannya. Dan dari Timur, SOKSI mencoba bangkit lagi menantang waktu, menjemput sejarah. Maju Terus, Pantang Mundur. Ayo Bangun NTT.*/laurens leba tukan

Para Ketua Defintif Depicab SOKSI Kabupaten/Kota se NTT sebagai berikut:

  1. Kota Kupang                         : YAVED YEFERSON  HORO
  2. Kabupaten Kupang                :  YOYARIB MAU
  3. Timor Tengah Selata              : SEMUEL FALLO
  4. TimorTengahUtara                 : HIRONIMUS JONI  TULASI
  5. Belu                                     :  WEMPIS CONKARLES MAU
  6. Malaka                                 :  MARIUS  BOKO
  7. Sumba Timur                        :  UMBU ARYAD TUNGGU DJAMA
  8. Sumba Barat                        :  DEWANTO BILI
  9. Sumba Barat Daya                :  ASNAT KONDO
  10. Sumba Tengah                      : ABDUL FATAH
  11. Manggarai                            : TARSISIUS JANGGAL
  12. Manggarai Barat                   : ANSELMUS JEBARUS
  13. Manggarai Timur                   : PETRUS   NENTAP
  14. Nngada                                : ALEXANDER YOHANES SONGKARES
  15. Nagekeo                               : YOHANES KRISOSTOMUS GORE
  16. Ende                                    : SIPRIANUS DOI
  17. Flore Timur                           : PETRUS MARIANUS FERNANDEZ
  18. Rote Ndao                             : RICKY NDOLU
  19. Sabu Raijua                           : YERDINAS   DJITA
  20. Lembata                                : PETRUS GERO
  21. Alor                                       : GABRILE J. LAUMAKILING
  22. Sikka                                     : ANTONIUS HENDRIKUS REBU

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement