GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Daerah Ekonomi
Beranda / Ekonomi / Kartu BPJS dan Buku Tabungan Bank NTT, Jejak Pertama Program Jaminan Sosial di Sikka

Kartu BPJS dan Buku Tabungan Bank NTT, Jejak Pertama Program Jaminan Sosial di Sikka

Kadis Koperasi dan Nakertrans NTT, Sylvia R Peku Djawang menyerahkan data jumlah penerima program Perlindungan Pekerja Rentan dari Kabupaten Sikka, Sabtu (9/8/2025). Foto: Vq

Bank NTT dan Gubernur Melki Laka Lena Menggerakkan Jaminan Sosial 100 Ribu Pekerja Rentan. Kabupaten Sikka Jadi Daerah Pertama Peluncuran.

MAUMERE,SELATANINDONESIA.COM – Suasana halaman Bank NTT Cabang Maumere, Sabtu (9/8/2025), berbeda dari biasanya. Ratusan warga dari Kecamatan Alok dan Alok Timur berjubel sejak pagi, menanti panggilan nama mereka. Di tangan Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago, delapan kartu BPJS Ketenagakerjaan dan buku tabungan Bank NTT berpindah tangan secara simbolis. Seremonial sederhana itu menandai dimulainya distribusi program Jaminan Sosial untuk pekerja rentan, yang baru pertama kali digelar di level kabupaten/kota.

Kabupaten Sikka dipilih sebagai pintu masuk peluncuran distribusi. Dari total 100 ribu pekerja rentan di seluruh NTT yang dijamin selama enam bulan, Sikka kebagian 6.041 penerima dengan nilai manfaat lebih dari Rp 608 juta. “Ini kali pertama pendistribusian kartu dan tabungan dilakukan, jadi ada nilai lebih untuk Sikka,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Nakertrans NTT, Sylvia R. Peku Djawang, yang hadir bersama Kepala BPJS Ketenagakerjaan NTT, Wawan Burhanuddin, serta Pimpinan Bank NTT Cabang Maumere, Yosefina G. Lely.

Program yang digagas Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena ini meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. Setiap penerima bantuan mendapatkan iuran senilai Rp 16.800 per bulan, atau Rp 100.800 untuk periode Juli–Desember 2025. Angka itu memang kecil, tapi dinilai strategis untuk memberikan perlindungan dasar. “Jangan lupa kerja keras. Ada berkat dari kerja keras itu, dan sebagian bisa ditabung di Bank NTT,” ujar Sylvia di hadapan ratusan penerima.

Bupati Juventus Kago menyebut pemilihan Sikka sebagai lokasi pertama distribusi sebagai bentuk pengakuan. Namun, ia tak menampik bahwa jumlah penerima di Sikka relatif kecil dibanding kabupaten lain. “Ke depan kami akan berusaha agar jumlah penerima lebih banyak. Tapi soal intervensi APBD II, terus terang, dana kita terbatas,” katanya.

Anton Doni dan “Big Push” MBG di Adonara

Peluncuran ini juga memperlihatkan wajah baru kolaborasi: Pemerintah Provinsi, BPJS Ketenagakerjaan, dan Bank NTT dalam satu paket kebijakan sosial. Buku tabungan tak hanya berfungsi sebagai sarana pencairan manfaat, tetapi juga pintu masuk literasi keuangan bagi pekerja rentan.

Di luar angka, peluncuran di Sikka memperlihatkan dua hal: hadirnya negara di tengah kelompok yang kerap luput dari perlindungan, sekaligus uji coba komitmen NTT menjaga kesinambungan program jaminan sosial. Sylvia menyebut tahun depan program ini tetap berlanjut. Dalam KUAPPAS 2026, Pemprov NTT sudah mengalokasikan Rp 10,3 miliar. “Kami berkoordinasi dengan BPK agar pemanfaatan dana benar-benar aman,” katanya.

Di tengah keterbatasan fiskal, janji itu terdengar seperti harapan yang dipertaruhkan.*/Vq/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement