GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Daerah Eksbis Kesehatan Politik Sumba Tengah
Beranda / Berita Hari Ini NTT / Sumba Tengah / Jejak Sepatu Bupati Paulus di Petak Sawah Tanamodu

Jejak Sepatu Bupati Paulus di Petak Sawah Tanamodu

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, dan wakilnya, Marthinus Umbu Djoka bersama petani melakukan panen padi di Lairabas, Desa Tanamodu, Kecamatan Katiku Tana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (22/4/2025). Foto: ProkopimSTeng

Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah menanamkan benih masa depan di ladang-ladang petani kecil.

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Udara pagi di Lairabas, Desa Tanamodu, Kecamatan Katiku Tana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah masih basah oleh embun saat deru mesin combine harvester membelah hamparan padi menguning. Di antara petani yang menyingsingkan lengan dan menyeka keringat, tampak Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, dan wakilnya, Marthinus Umbu Djoka, bergantian memegang kendali mesin. Hari itu, Selasa, 22 April 2025, mereka memanen padi bersama Kelompok Tani Namu Kima.

Hasil panen yang dicatat dari metode ubinan menunjukkan angka menggembirakan: 6,93 ton per hektare dari lahan seluas satu hektare dengan varietas Ciherang. Bupati Paulus menyebut angka ini sebagai bukti bahwa petani setempat mulai menuai hasil dari kerja keras dan penerapan teknologi pertanian.

“Ke depan, kita dorong penggunaan benih Intani 602 atau Sridewi,” ujarnya kepada petani yang mengerubungi harvester usai panen. Menurutnya, kedua varietas itu lebih tahan hama, lebih hemat air, dan lebih efisien dalam penggunaan pupuk. Tiga keunggulan vital di tanah Sumba yang kerap dihadapkan pada tantangan iklim dan keterbatasan infrastruktur pertanian.

Tak hanya benih, Bupati Paulus juga membawa tawaran sistem yang lebih besar yaitu koperasi. Ia menggandeng Koperasi Merah Putih sebagai model distribusi alat dan bahan tani. “Mulai dari Desa Tanamodu, koperasi ini harus bisa memenuhi kebutuhan pupuk, benih, hingga pestisida,” katanya. Bupati Paulus meminta agar pengelolaan koperasi melibatkan penyuluh lapangan dan kelompok tani, dengan ruang partisipasi bagi warga desa.

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Langkah ini, kata sang Bupati, bukan hanya soal panen yang melimpah, melainkan soal membuka jalan bagi kedaulatan pangan lokal. Di ladang-ladang Tanamodu, benih masa depan itu kini mulai tumbuh.*/)ProkopimSTeng/llt

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement