WAIKABUBAK,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, gagal panen harus dihilangkan di NTT. “Tidak boleh ulangi kesalahan yang sama. Saya telah meminta dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT untuk mempersiapkan musim tanam bulan Oktober sampai Maret dengan baik,” sebut Gubernur Laiskodat ketika melakukan Kunjungan Kerja di Desa Bali Loku, Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, Jumat (9/10/2020)
Gubernur Laiskodat mengharapkan, dengan pertumbuhan pariwisata Sumba Barat yang pesat, semua rantai pasoknya berasal dari masyarakat Sumba khususnya Sumba Barat. “Karenanya perlu kerja fokus pada tiga atau empat kegiatan prioritas,” kata Gubernur.
Ia meminta masyarakat untuk mengolah semua lahan secara optimal. Termasuk lahan pekarangan rumah dan kantor. “Kita akan siapkan ke depan agar bisa ambil air pakai pipa dari sungai supaya tetap tanam pada musim kemarau. Tidak boleh ke depan, satu jengkal tanah di NTT yang tidak ditanami termasuk halaman rumah dan kantor,” tegasnya.
Gubernur Laiskodat mencontohkan, lahan kantor Gubernur NTT yang sebelumnya dibiarkan kosong, sekarang dimanfaatkan oleh para mahasiswa dan anak-anak praktek. “Mereka bisa jual sayur dari pengolahan lahan pekarangan kantor gubernur. Seluruh kantor juga harusnya begitu, jangan biarkan kosong. Begitupun rumah-rumah. Tanam semuanya. Kalau bisa seperti itu, kita tidak perlu repot-repot lagi beli cabe dan sayur,” ujarnya.
Salah satu pendiri Partai NasDem ini meminta Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sumba Barat, Samuel D. Pakereng untuk mempersiapkan penyusunan anggaran murni 2021 secara lebih terarah pada program-program prioritas sesuai keunggulan daerah. Juga, melakukan pengawasan secara terus-menerus di lapangan
“Perencanaan seperti ini harus disiapkan dengan benar. Kalau bisa pinjam, silahkan pinjam. Sebagai pemimpin juga harus selalu turun lapangan dan tidur di desa-desa. Tularkan semangat kerja provinsi ke kabupaten Sumba Barat agar ekonomi masyarakat desa digerakan,” jelasnya.
Penjabat Sementara Bupati Sumba Barat, Semuel D. Pakereng mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat siap mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
“Kita telah melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk mengolah lahan-lahan kosong mereka. Kita telah mempersiapkan 20 hektar untuk penangkar benih jagung di pantai Rua untuk mendukung ketahanan pangan. Sampai saat ini tidak ada gagal panen di kabupaten Sumba Barat,” jelas Semuel Pakereng.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur melakukan kegiatan panen padi secara simbolis di lokasi paku lahan sawah Kecamatan Wanokaka dengan luas sawahnya 1.554 hektar.
Turut serta mendampingi Gubernur NTT, Staf Khusus Gubernur Imanuel Blegur, Kadis PUPR Maxsi Nenabu, Kadis Perhubungan Isyak Nuka, Kepala Bappelitbangda Kosmas D. Lana, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Lecky F. Koli, serta Karo Humas dan Protokol Setda NTT Marius Ardu Jelamu. Tampak hadir Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Sumba Barat, Unsur Forkompinda Sumba Barat, Para Camat dan Kepala Desa/Lurah se-Sumba Barat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Insan Pers dan undangan lainnya.*)Aven/Hms
Editor: Laurens Leba Tukan



Komentar