KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Akademisi dari Unkris Artha Wacana Kupang, Dr. Godlief Neonufa memimpin lembaga Sustainable Development Goals (SDGs) menggelar pelatihan bagi guru-guru sekolah keagamaan di Kota Kupang.
Pelatihan bertajuk Digittal Skills Training for Teachers from Religious Svhools itu diselenggarakan untuk 21 orang perwakilan guru dari berbagai sekolah keagamaan di Kota Kupang. Kegiatan tersebut digelar di Hotel Soris Kupang, Kamis (3/3/20220).
Terselenggaranya pelatihan tersebut berkat kerjasama SDGs UKAW Kupang dengan Deutsche Geseklschaft Fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH, sebuah lembaga kerjasama asal Jerman yang berpusat di Jakarta.
Koordinator SDGs UKAW Kupang, Dr. Godlif Neonufa menyebutkan, UKAW bersama organisasi kemasyarakatan keroyokan untuk tujuan pembangunan di dunia pendidikan. “Setelah ini kami akan buat ekowisata, dan kami sudah punya 46 desa binaan,” sebutnya.
Dia menjelaskan bahwa target kegiatan hari ini lebih pada kegiatan yang di rancang oleh SDGs dari Jerman sama seperti kegiatan tahun kemarin.
“Kegiatan ini ditekankan pada peningkatan dan pemahaman akan keterampilan digital dari para guru. Keterampilan digital daripada para guru yang berasal dari sekolah-sekolah keagamaan. Kita berbicara t banyak berbicara tentang bagaimana pergeseran-pergeseran pola belajar dari pola konvensional ke pola digital platform digital atau virtual. Pertemuan hari ini kita hadirkan lembaga dengan keterampilan digital skills. Mereka bisa diandalkan untuk memberikan pelatihan pelatihan keterampilan pelatihan keterampilan digital bagi guru-guru dari sekolah-sekolah keagamaan. Mereka akan menguasai dan kemudian mereka bisa mengaktualisasikan pola pembelajaran digital,” katanya.
Dijelaskan Godlief, para guru yang dilatih itu diberikan pemahaman tentang pembelajaran digital. “Mereka yang ada hari ini adalah peserta baru sedangkan yang pernah kita buat pelatihan yang sama adalah untuk pengelola yayasan mulai dari GMIT, Sekolah Katolik, Islam atau sekolah keagamaan lain,” sebutnya.
Marvel J. P. Ledo, Advisor For Inclusive Patner-ships on SDGs Implementation in Indonesia, menjelaskan, pihaknya merasa perlu untuk membuat pelatihan itu sebagai respons terhadap situasi kebutuhan akan hal-hal yang berkaitan keterampilan virtual baik itu pembelajaran maupun kemampuan digitalisai.
“Kita menyadari bahwa tidak semua sekolah punya kemampuan dan akses pada pembelajaran digital sehingga kegiatan-kegiatan awalnya terkait dengan diskusi maka kita merasa ini akan menjadi salah satu kegiatan yang melengkapi sehingga menjadi sinergi,” katanya.
Marvel mengatakan, tujuan dari pelatihan itu agar para guru yang dilatih akan memperoleh pengetahuan tentang eksposisi yang sifatnya praktikal tetapi mengajarkan kepad murid-murid mereka secara baik tentang digitalisasi.
“Materi yang diberikan ini adalah keahlian, yang kita harapkan menjadi nilai tambah bagi para guru peserta yang merupakan perwakilan dari sekolah-sekolah di Kota Kupang. Kami dari GIZ meskipun sedikit yang kami lakukan ini tetapi akan ada dampak di masa depan. Dan kita benar-benar melihat masyarakat di NTT harus disiapkan menuju era digital,” ujarnya.*/RN
Editor: Laurens Leba Tukan



Komentar