GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Daerah Eksbis Golkar Kesehatan Nusantara Pendidikan Politik
Beranda / Politik / Empat Pilar dan Kedaulatan Pangan: Misi Kebangsaan Umbu Rudi Kabunang

Empat Pilar dan Kedaulatan Pangan: Misi Kebangsaan Umbu Rudi Kabunang

Anggota MPR RI, Dr. Umbu Rudi Kabunang ketika menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan untuk warga di Desa Nagga, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur, Selasa (18/3/2025). Foto: SelatanIndonesia.com/llt

SUMBATIMUR.SELATANINDONESIA.COM – Di bawah langit malam Desa Nagga, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur, ratusan petani dan warga desa berkumpul di sebuah rumah panggung yang sederhana. Suasana malam itu, Selasa (18/3/2025), tak sekadar menjadi forum sosialisasi, melainkan ajang refleksi atas makna kebangsaan dari tanah pertanian.

Dr. Umbu Rudi Kabunang, anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), berdiri tegak di hadapan warga dan menegaskan bahwa pertanian bukan sekadar sektor ekonomi, tapi fondasi kedaulatan bangsa. “Pertanian adalah kekuatan bangsa,” ujarnya lantang. “Dan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI harus menjadi semangat utama dalam menjaga kedaulatan pangan, memberdayakan petani, dan menciptakan keadilan sosial di pedesaan.”

Empat Pilar MPR RI diantaranya Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi titik pijak narasi kebangsaan yang dibawa Umbu Rudi. Baginya, ancaman terbesar terhadap bangsa hari ini tidak datang dari senjata, melainkan dari ketergantungan pangan. “Karena kita dijajah melalui makanan,” katanya. “Sekarang tidak melalui senjata, tetapi makanan. Petani harus sadar, bahwa potensi lokal ini Tuhan anugerahi paling banyak.”

Dalam forum itu, Umbu Rudi tak datang sendiri. Politisi Golkar itu menggandeng Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Timur, perwakilan Bank BRI Cabang Waingapu, dan Bulog Waingapu. Ketiganya berbagi informasi dan program strategis dari pemerintah dan BUMN yang dapat diakses petani, UMKM, dan masyarakat desa mulai dari pembiayaan usaha tani, akses pasar, hingga penguatan cadangan pangan.

Diskusi berjalan dinamis. Para petani muda, pelajar, tokoh masyarakat, hingga pelaku UMKM menyuarakan aspirasi dan gagasan. Di antara yang paling menonjol adalah usulan pelatihan pertanian organik, penerapan teknologi irigasi modern, dan penguatan ekonomi lokal berbasis komoditas unggulan seperti jagung, padi, dan kacang tanah.

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

“Ini bukan cuma soal pangan,” ujar Umbu Rudi di akhir acara. “Ini tentang bagaimana Empat Pilar Kebangsaan benar-benar membumi. Dari sawah, ladang, hingga meja makan kita.”

Dengan nada serius, ia menegaskan bahwa Pancasila dan UUD 1945 bukan sekadar dokumen negara, tetapi harus menjadi pedoman hidup sehari-hari, termasuk dalam tata kelola pertanian. NKRI, menurutnya, tidak bisa kokoh bila petaninya lemah. “Besar sekali hubungannya antara pertanian dengan Empat Pilar Kebangsaan,” tandasnya.

Malam itu, selepas acara, warga masih berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil. Di antara mereka, seorang petani muda tampak mencatat sesuatu di bukunya. “Saya mau coba tanam organik,” katanya pelan. Barangkali, dari ladang-ladang kecil inilah, Pancasila benar-benar tumbuh.*/laurens

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement