GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Nusantara Pariwisata Pendidikan
Beranda / Pendidikan / Agupena Flotim Gelar Festival Literasi di Ile Bura

Agupena Flotim Gelar Festival Literasi di Ile Bura

Salah satu obbyek wisata Wato Lota di Kecamatan Ile Bura yang akan dijadikan tujuan literasi wisata. . Foto: Dokueman Agupena Flotim

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Kabupaten Flores Timur (Flotim), bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Ile Bura dan Pemerintah Desa se- Kecamatan Ile Bura siap menggelar Festival Literasi Nusantara, Kamis -Sabtu, ( 26,27,28/3/2020). Kegiatan ini terbuka untuk umum, buat segenap insan pendidikan dan penggiat literasi se -Nusantara.

Mengangkat tema “Budayakan Literasi, Sinergikan Potensi, dan Raihlah Prestasi” Agupena Flotim  berupaya membuka ruang belajar dan  mempertemukan penggiat literasi, siswa pencinta literasi, elemen pendidikan, dan masyarakat di lokasi kegiatan dalam merawat meningkatkan kadar kecintaan literasi di kalangan masyarakat.

Ketua Agupena Flotim Maksimus Masan Kian kepada SelatanIndonesia.com Selasa (3/3/2020) di Larantukan menjelaskan, tujuan diselenggarakan Festival Literasi Nusantara, diantaranya; meningkatkan budaya literasi membaca dan menulis, membangun motivasi di kalangan masyarakat untuk mencintai literasi, menciptakan kemandirian di Era Revolusi Industri 4.0, membuka ruang apresiasi kreasi literasi anak bangsa, penumbuhan karakter anak, menjaring gagasan kreatif membangun gerakan dan iklim literasi, ruang meramu inovasi untuk pengembangan literasi, juga sebagai momentum melahirkan ide untuk melestarikan literasi.

Ketua Agupena Flotim ketika meninjau lokasi wisata. Foto: Dokueman Agupena Flotim

Dikatakan, festival membuka ruang yang luas bagi anak anak dan masyarakat Ile Bura, Flores Timur secara khusus dan NTT secara umum untuk berkreasi. “Kegiatan terbagi menjadi tiga hari, masing-masing dengan pembagian acara diantaranya hari pertama, 26 Maret 2020 diawali dengan karnaval literasi budaya, atraksi drum band, Tarian Wede, Cerita Rakyat Watotena, puisi berantai, Tarian Adat tentang Perkawinan, Puisi Batu Nuba, Permainan Tradisional Kemoti, Tarian Deng Alo, monolog, orasi literasi, seremonial basmi hama, musik suling, Tarian Adat Lewolema dan shering praktik baik literasi,” sebutnya.

Maksimus menguraikan, pada hari kedua, peserta dibagi dalam tujuh kelas literasi. Kelas Literasi Dasar Baca Tulis didampingi Simpasio Institute, Literasi Numerasi oleh Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL), Kelas Literasi Sains oleh Ikatan Guru (IGI)  Flores Timur, Literasi Digital oleh Agupena Flotim, Kelas Literasi Financial dari Bank NTT, Kelas Literasi Budaya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Flotim, Kelas Literasi Kewargaan oleh Bung Sila.

Gubernur Melki dan Taruna-Taruni Maritim Kupang: Berlayar dari Aula El Tari ke Samudra Harapan

“Selain kelas literasi, ada Lomba Mewarnai untuk anak anak TKK se Kecamatan Ile Bura. Pada hari kedua ini, ada dua sesi dialog Literasi, diantaranya; Dialog Sesi satu menghadirkan Ditjen PAUD DIKDASMEN ( Kebijakan Literasi secara Nasional), Bupati Flores Timur (Kebijakan Literasi di Flores Timur), Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (Literasi Finacial), Penggiat Literasi Sains, Alfonsius Bunganaen, (literasi sains), Kepala Badan Pusat Statistik (Literasi Numerasi) Penggiat Literasi Nasional (giat literasi secara nasional), Ketua Agupena Flotim (Praktek Baik Gerakan Literasi Agupena Flotim),” jelasnya.

Sesi kedua, Dialog Literasi diantaranya menghadirkan Budayawan Nasional (Literasi Budaya), Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Literasi Budaya), Ketua DPRD Flotim (Literasi Kewargaan), Kapolres Flotim (Literasi Kewargaan), Dandim 1624 Flotim (Literasi Kewargaan), Pemimpin Umum Weeklyline. Net (Literasi Digital).

“Setelah dialog Literasi, dilanjutkan dengan Jalan Salib untuk peserta penganut Agama Katolik. Berikut penampilan kreasi masing -masing kelas literasi dimulai dari Kelas Literasi Baca Tulis, Numerasi, sains, digital, Finacial, budaya kewargaan, Tarian Adat Manggarai “Temu Wae”, Tarian Adat Lewolema, Story Telling Batu Nuba, Tarian Wede, Teater, Tarian Ina Kaka Tei, Tarian Eko Beka dan Kedo Daku, dan  Fragmen seremoni minta hujan sebagai penutup hari kedua,” katanya.

Salah satu obbyek wisata Wato Lota di Kecamatan Ile Bura yang akan dijadikan tujuan literasi wisata. Foto: Dokueman Agupena Flotim

Sedangakn dihari ketiga, Maksimus menjelaskan, peserta diajak melakukan tur ke obyek wisata alam dan budaya di Kecamatan Ile Bura diantaranya, lokasi Wai Uhe, wato Lota, gua Tudek Lado, Fosil Purba, Seremoni Adat, Kampung Asli Lewouran, Gereja Tua, Gua Maria, Mancing Tradisional, dan lain- lain. “Peserta diwajibkan menghasilkan satu jenis tulisan fiksi dan non fiksi untuk setiap lokasi yang dikunjungi. Karya akan dirampungkan untuk selanjutnya masuk tahapan editing untuk menghasilkan karya buku. Kegiatan Festival Literasi dibuka oleh Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon dan resmi ditutup oleh Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli,” sebutnya.

Maksimus menambahkan, adapun ruang lomba dalam rangkaian acara ini yakni Lomba Mewarnai untuk anak anak TKK se- Kecamatan Ile Bura, Lomba Membaca Puisi untuk anak anak SD dan SMP se- Kabupaten Flores Timur, dan Lomba Mendonhenh untuk Anak SMA/ K se- Kabupaten Flores Timur.

Pulang ke Kisol, Anak Sanpio yang Kini Jadi Gubernur

Panitia Lokal Festival Literasi Nusantara. Foto: Dokumen Ketua Agupena Flotim

Dikataknnya, rapat koordinasi sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama dilaksanakan di Aula Kantor Camat Ile Bura, dihadiri Camat Ile Bura, Para Kepala Desa dan Kepala Sekolah menyepakati waktu dan tempat. Rapat kedua, masih di tempat yang sama dengan peserta yang sama membahas rancangan acara dan rapat ketiga dilaksanakan Minggu, (1/3/20) membentuk panitia lokal, tingkat Desa Lewotobi selaku tuan rumah yang dilaksanakan di Kantor Desa Lewotobi.

Ditambahkannya, peserta Festival Literasi dari luar daerah Flores Timur, Narasumber dan Pengurus Agupena Flotim akan  akan menginap di rumah Warga Desa Lewotobi. Sementara peserta bisa pergi pulang menyesuaikan acara yang diikuti. “Informasi di media sosial, dan undangan langsung melalui surat sudah dilayangkan. Panitia dibawah koordinasi Direktur Festival Yeni Witin, dan Ketua Panitia Lokal Rafael Syukur Hokeng saat ini sedang melakukan tabulasi peserta festival,” jelasnya.

Camat Ile Bura, Jack Ara Kian sangat antusias mendukung kegiatan Festival Literasi Nusantara. Baginya, dengan adanya Festival Literasi Nusantara yang dilaksanakan di Ile Bura, dapat membuka ruang informasi dan publikasi tentang Ile Bura.”Senang dan bersyukur Agupena Flotim memilih Ile Bura. Ini kesempatan bagus memberi ruang kreasi untuk anak dan menjadi media memperkenalkan Ile Bura dengn segala potensinya ke luar,”kata Jack. **Ikz

Editor: Laurens Leba Tukan

Bank NTT Masuk Sekolah: Dari Kelas ke Rekening Tabungan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement