Polres Flotim Serius Tangani Kasus Penganiayaan Wartawan

143
Kapolres Flores Timur AKBP I Gusti Putu Suka Arsa. Foto: antaranews

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM –  Kepolisian Resor Flores Timur, Nusa Tenggara Timur berkomitmen serius menangani kasus penganiayaan terhadap wartawan Terasntt.com Agustinus Lamahoda yang diduga dilakukan oleh kontraktor Semara Duran dan sejumlah anak buahnya ketika melakukan peliputan di Puskesmas Lambunga, Kecamatan Kelubagolit, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Sabtu (16/1/2021).

“Kasus dugaan penganiayaan wartawan ini sementara kami usut dan ditangani oleh Polsek Adonara,” sebut Kapolres Flores Timur AKBP I Gusti Putu Suka Arsa seperti dilansir dari antaranews.com, Minggu (17/1/2021).

Kapolres Suka Arsa mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari wartawan yang diduga dianiaya dan sedang ditangani lebih lanjut melalui Kepolisian Sektor Adonara di Pulau Adonara. “Hari ini pemanggilan dan pemeriksaan korban serta saksi-saksi,” katanya.

Suka Arsa memastikan, pihaknya sangat serius mengusut kasus dugaan penganiayaan tersebut dan telah memerintahkan Kepala Satuan Reserse agar berkoordinasi dengan Kapolsek Adonara untuk menangani kasus tersebut. “Saya sudah suruh Kasat Serse untuk kordinasi dengan Kapolsek, bila perlu kasusnya ditarik ke Polres saja,” tegasnya.

Semara Duran, terduga pelaku yang dihubungi SelatanIndonesia.com, Minggu (17/1/2021) sore mengaku belum menerima panggilan dari Kepolisian.  “Sampai saat ini, saya belum dapat panggilan dari manapun,” sebut Semara Duran dalam pesan WhatsApp.

Diberitakan sebelumnya, Semara Duran, kontraktor yang diduga melakukan penganiayaan terhadap wartawan Terasntt.com, Agustinus Lamahoda di Lambunga, Kecamatan Klubagolit, Kabupaten Flores Timur siap menghadapi proses hukum di Kepolisian.

“Saya siap memberikan keterangan dan klarifikasi jika dipanggil polisi,” sebut Semara Duran, ketika dihubungi SelatanIndonesia.com, Minggu (17/1/2021). Semara Duran membantah jika dituding telah melakukan penganiayaan terhadap jurnalis Agustinus Lamahoda. Ia menjelaskan kronologisnya bahwa dua kali Agustinsu Lamahoda memuat berita tentang pembangunan Puskesmas Lambunga yang menelan dana miliaran tetapi asal jadi.

“Kemarin bertepatan dengan kunjungan Komisi C DPRD Flotim, dia ikut juga dalam rombogan itu untuk meninjau proyek Puskesmas Lambunga. Ketika itu, saya lalu menggandengnya dengan maksud menunjukan kepadanya kondisi proyek bagian dalam yang sudah dikerjakan. Juga menyampaikan ke dia supaya jika membuat berita harus klarifikasi juga ke kami agar bisa dijelaskan secara teknis. Jangan diberitakan sepihak tanpa klarifikasi ke kami,” sebut Semara Duran.

Semara Duran menambahkan, ketika ia menggandeng Agustinus dengan maksud mengajaknya memperlihatkan kondisi proyek, namun Agustinus menolak. “Saya lalu sedikit memaksa namun ada temannya dua orang juga tidak mau. Padahal maksud saya agar bisa dibicarakan baik-baik, seketika ada tukang satu yang memang agak buta huruf datang tanya dia, dan seperti menghalaunya dengan punggung tangan. Tetapi yang berkembang bahwa saya mencekik dia, wah saya tidak cekik dia. Saya sangat paham tentang tugas seorang jurnalis, dan saya malahan senang jika pekerjaan saya dikritik sehingga bisa diperbaiki, asalkan itu dilakukan dengan mendengar klarifikasi teknis dari kita,” jelasnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap