KUPANG,SELATANINDONESI.COM – Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu membeberkan berbagai capaian pembangunan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) antara Gubernur dengan Walikota dan seluruh Bupati pada puncak perayaan HUT ke 62 Provinsi NTT secara virtual, Minggu (20/12/2020).
“Khusus stunting di Sumba Tengah kami telah bekerja maksimal dengan seluruh elemen terkait hingga menurunkan angka kasus yang kini turun di posisi 14 persen. Kami punya keyakinan, bahwa tahun depan 2021 kami akan turunkan dibawah 10 persen dan bahkan sampai pada zero atau nol kasus, itu komitmen kami,” sebut Bupati Paulus.
Ia menyebutkan, kasus Demam Berdarah di Sumba Tengah hingga saat ini tidak ada kasus. ”Kami tetap mempertahankan posisi ini dengan bekerja keras melibatkan seluruh elemen masyarakat hingga ke seluruh pelosok,” ujarnya.
Mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT itu memberikan apresiasi kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang telah memberikan perhatian sangat serius dengan mendaratkan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan Food Estate atau lumbung pangan Nasional di Sumba Tengah. “Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat, saya menyampaikan terimakasih berlimpah karena meski di tengah pandemi Covid-19, kami mendapat perhatian serius dari Bapak Gubernur,” ujarnya
Disebutkan Bupati Paulus, terkait Food Estate, hingga saat ini dana yang digelontorkan oleh Kementrian Pertanian RI selama 3 bulan terakhir sudah mencapai Rp 330 miliar. “Alsintan sampai sekarang yang sudah turun sebanyak 120 unit, mulai TR2 – TR4 hingga kompain yang 10 tahun terakhir ini kami hanya punya 2 unit. Semua peralatan menggunakan mekanisasi yang disiapkan oleh Kementrian Pertanian termasuk pupuk dan septisida,” katanya.
Ia menambahkan, pengolahan lahan untuk Food Estate dan TJPS yang selama ini dilakukan untuk kebun jagung seluas 2.000 ha dan persawahan 3.000 Ha. “Komitmen kami sampai dengan Januari dan Maret 2021, Food Estate mencapai 5.000 Ha kami akan tuntaskan dan metode semuanya menggunakan mekanisasi pertaian maka ditargetkan setiap satu hektar hasilnya mencapai 5 ton, baik padi sawah maupun jagung,” sebutnya.
Sedangkan TJPS, Bupati Paulus mengatakan, lahan seluas 10.000 Ha telah disiapkan. “Kami yakin sungguh, dengan kebijakan Bapak Gubernur dan Kebijakan Bapak Presiden bahwa angka kemiskinan kami dari waktu ke waktu akan turun yang semula di angka 34 persen akan turun sampai 15 persen, itu komitmen kami,” tegasnya.
Ia juga meminta kesediaan Gubernur NTT untuk hadir di Sumba Tengah malakukan panen di lahan TJPS pada bulan Pebruari 2021 mendatang, termasuk untuk panen padi.
Bupati Paulus menambahkan, ia dan seluruh warga Sumba Tengah sangat merindukan kehadiran Menteri ESDM untuk berkunjung dan melihat keseriusan masyarakat terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. “Kami sangat rindu kunjungan Bapak Menteri ESDM, dan Pak Gubernur. Lokasi untuk Energi Baru Terbarukan ini kami sudah siapkan 25.000 Ha, dan itu tidak ada masalah tentang lokasi, kami sangat mengaharakan agar proyek Energi Baru Terbarukan ini bisa dilaksanakan dan diwujdukan di Sumba Tengah pada tahun 2021, minimal untuk 2.000 Ha,” sebutnya.
Ia dan seluruh lapisan masyarakat Sumba Tengah siap memberikan dukungan penuh terhadap rencana Menteri ESDM melakukan launching penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Labuan bajo pada saat KTT G 20. “Kami siap untuk mensukseskan,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Bupati Paulus juga memberikan apresiasi kepada Gubernur Laiskodat yang bertekad untuk membangun pabrik garam di Sumba Tengah. “Terimakasih atas perhatian Bapak Gubernur, kami sudah siapkan lahan seluas 5.000-10.000 Ha, dan pengusahanya sudah janji untuk awal tahun 2021 memprioritaskan pada 1.000 Ha,” katanya.
Bupati Paulus juga memberikan apresiasi atas perhatian Gubernur dalam membangun pabrik pakan ternak di Sumba Tengah. “Kami sudah siapkan lahan seluas 20.000 Ha, dan dalam kesempatan satu atau dua hari kedepan kami akan sampaikan sertifikat lahan tersebut ke Bapak Gubuernur. Juga terkait Institut Pariwisata di Sumba Tengah dan SMK Agrotek yang saat ini sudah mulai dikerjakan degan luas lahan 2.000 ha, kami suduh siapkan dan masyarakat terlibat langsung,” ujarnya.
Bupati Paulus juga mengharapkan sentuhan Gubernur NTT pada sektor peternakan karena sesuai dengan kondisi Sumba Tengah, lahan untuk pengembangan peternakan sangat luas lahan dan berpotensi ada di semua kecamatan.
“Terimaksih atas seluruh perhatian ikhlas Bapak Gubernur dan kami mengharapkan untuk terus memperhatikan kami sebagai Kabupaten termiskin di Indonesia. Tetapi seperti yang dikatakan Pak Gubernur, kami akan bangkit bersama Pemprov NTT sehingga berbagai kebijakan termasuk SDM kami akan maju bersama dengan daerah lain. Dirgahayu ke 62 Provinsi NTT dan proviciat untuk Bapak Gubernur yang telah meraih gelar Doktor pada 16 Desember 2020 lalu,” tutupnya.***Laurens Leba Tukan