KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Partai Golkar NTT tak pernah lelah bergerak. Baru saja mengakhiri pertarungan pilkada sembilan kabupaten dengan kemenangan dominan di antara partai lainnya, mesin PG kembali dipanaskan. Kali ini diperlukan untuk menerbitkan buku khusus menangkap momentum 62 tahun NTT yang persisnya jatuh pada Minggu (20/12/2020). Buku bersampul nuansa kuning dan telah siap diluncurkan, berjudul “Golkar NTT di Mata Wartawan dan Pengamat”.
Partai Golkar NTT secara tersendiri mengambil bagian dalam perayaan 62 tahun NTT. Selain menandainya dengan menerbitkan buku khusus, perayaan HUT itu juga dilengkapi berbagai kegiatan lain. Sebut di anataranya lomba penciptaan lagu pop daerah NTT serta aksi kemanusiaan seperti bantuan sembako bagi warga kelompok pemulung, loper koran dan kelompok warga usia lanjut. Berbagai kegiatan itu di bawah koordinasi panitia khusus yang dikomandoi oleh Hugo Rehi Kalembu bersama Ans Takalapeta dan Frans Sarong, masing masing sebagai Wakil Ketua DPD Golkar NTT.
Ketua Panitia, Hugo Rehi Kalembu dalam rapat panitia di DPD Golkar NTT, Rabu (16/12/2020) malam menegaskan, berbagai kegiatan yang dilakukan adalah bentuk partisipasi Partai Golkar NTT turut memeriahkan HUT ke 62 NTT.
“Golkar, dalam hal ini Golkar NTT berpandangan bahwa HUT NTT adalah momentum bersejarah dan penting hingga harus dirayakan tersendiri,” jelas Hugo Rehi Kalembu, yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD NTT.
Koordinator penerbitan buku, Tony Kleden menjelaskan, buku setebal 147 halaman, dalam formula bunga rampai. Konten buku berisi 20 artikel dalam bagian pertama dan kedua. Kecuali artikel “Musyawarah Bermakna Bening di Golkar”, tulisan Frans Sarong, keseluruhan tulisan adalah artikel yang memenangi lomba karya tulis menyongsong 56 tahun Partai Golkar, 20 Oktober 2020.
“Lomba karya tulis sekitar dua bulan lalu itu digelar DPD Golkar NTT,” jelas Tony Kleden, yang juga Koordinator Divisi Data Sistem Informasi dan Pengembangan Bapilu Partai Golkar NTT.
Menurut Tony Kleden, peluncuran buku di aula DPD Golkar NTT di Kupang pada Sabtu (19/12/2020), akan dilanjutkan dengan pendalaman melalui diskusi khusus. Diskusi itu rencananya melibatkan tiga narasumber utama. Mereka adalah Larasus Jehamat dan Rudi Rohi (dosen Fisipol Undana) bersama Ahmad Atang (dosen Fisipol Universitas Muhammadyah Kupang). Peserta diskusi 50 orang, sesuai standar protokol kesehatan. Mereka adalah para penulis buku, politisi dan kalangan mahasiswa.
“Setiap peserta diskusi dipastikan akan membawa pulang satu eksemplar buku secara gratis,” tambah Tony Kleden.**)fs