JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo sebagai tersangka penerima suap terkait dengan urusan ekspor benih lobster atau benur. Politisi partai Gerindra itu tampak mengenakkan rompi orange. Selain Edhy, ada 6 orang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan dan sebelum batas waktu 24 jam sebagaimana diatur dalam KUHAP, dilanjutkan dengan gelar perkara, KPK menyimpulkan adanya dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara terkait dengan perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020,” ujar Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (25/11/2020) seperti dikutip dari detiknews.com
Sebagai penerima:
- Edhy Prabowo (EP) sebagai Menteri KKP;
- Safri (SAF) sebagai Stafsus Menteri KKP;
- Andreau Pribadi Misanta (APM) sebagai Stafsus Menteri KKP;
- Siswadi (SWD) sebagai Pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK);
- Ainul Faqih (AF) sebagai Staf istri Menteri KKP;
- Amiril Mukminin (AM)
Sebagai pemberi:
- Suharjito (SJT) sebagai Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama (PT DPPP).
Keenam tersangka penerima disangkakan Pasal 12 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Sedangkan tersangka pemberi disangkakan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Sebenarnya istri Edhy Prabowo, Iis Rosyati Dewi, turut diamankan KPK. Namun setelah gelar perkara dilakukan, status Iis masih sebagai saksi.
Penangkapan itu sebelumnya dilakukan pada Selasa (24/11/2020) menjelang tengah malam saat Edhy Prabowo turun dari pesawat di Bandara Soekarno-Hatta yang mengantarkannya dari Jepang. Sebelumnya Edhy Prabowo dan rombongannya melakukan kunjungan ke Hawaii, Amerika Serikat (AS) lalu pulang ke Indonesia dengan transit dulu di Jepang
Total ada 17 orang yang diamankan KPK dalam OTT kali ini termasuk pihak swasta. Penangkapan dilakukan di sejumlah lokasi. Selain di Bandara Soekarno-Hatta, ada juga pihak yang diamankan KPK di Jakarta, Bekasi, dan Depok.
“Jumlah yang diamankan petugas KPK seluruhnya saat ini 17 orang, di antaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan beserta istri dan beberapa pejabat di KKP. Di samping itu, juga beberapa orang pihak swasta,” kata Plt Juru Bicara (Jubir) KPK Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (25/11/2020).
Dalam OTT ini, penyidik senior KPK Novel Baswedan ikut terlibat. Ali mengatakan kegiatan OTT dilakukan oleh tim atas penugasan resmi. Menurutnya, tiga kepala satuan tugas (kasatgas) diturunkan, termasuk Novel Baswedan. “Kegiatan ini dilakukan oleh tim KPK atas penugasan resmi dengan menurunkan lebih tiga kasatgas, baik penyelidikan dan penyidikan. Termasuk juga dari JPU yang ikut dalam kegiatan dimaksud,” dan salah satu kasatgas tersebut benar Novel Baswedan,” imbuhnya.