GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Nusantara Pariwisata
Beranda / Pariwisata / 800-an Orang Hadiri Festival Lo Awa Belen di Riangbao, Lembata

800-an Orang Hadiri Festival Lo Awa Belen di Riangbao, Lembata

Masyarakat tumpah ruah mengikuti festival Lo Awa Bele (Penangkapan Ikan Secara Massal) di perairan laut desa Riangbao dan Petuntawa, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata,, Selasa (20/10/2020). Foto:SelatanIndonesia.com/Teddi Lagamaking

LEMBATA,SELATANINDONESIA.COM – Untuk mendukung program unggulan pemda Lembata yakni pariwisata, pemerintah desa Riangbao menggelar festival Lo Awa Bele (Penangkapan Ikan Secara Massal) di perairan laut desa Riangbao dan Petuntawa, Selasa (20/10/2020).

Lo Awa Bele (penangkapan ikan secara massal) merupakan salah satu tradisi masyarakat desa Petuntawa dan Riangbao yang pernah ada yang dilakukan oleh nenek moyang kedua desa secara turun temurun.

Hal ini dikatakan Penjabat Kepala Desa Riangbao Kornelis Kewaman kepada SelatanIndonesia.com, Selasa (20/10/2020) di pantai Pedan, Kecamatan Ile Ape-Lembata. Menurutnya, seiring berjalannya waktu sebenarnya tradisi ini telah hilang dari kehidupan masyarakat kedua desa.

“Ini warisan yang syarat akan makan sosial dan budaya maka perlu dihidupkan kembali dengan menggelar festival ini,” sebutnya.

Selain itu Kornelis mengatakan, festival ini mempunyai nilai dan makna yang mendalam tentang bagaimana mengajarkan masyarakat tentang solidaritas terutama kepada mereka yang susah dan kurang beruntung.

Sapaan Multibahasa Josef Nae Soi untuk Rider Tour De EnTeTe di Bajawa

Dijelaskan Kornelis, tujuan festival ini juga untuk memberi makan masyarakat (pao boi ribu ratu) terutama para janda dan yatim piatu (kide knuka) di dua desa itu dan juga desa-desa lainnya.

Tidak hanya itu, mantan Lurah Selandoro ini juga mengatakan bahwa siapa saja yang mengikuti proses Lo Awa Bele diperbolehkan mengambil ikan yang ada di dalam pukat tanpa harus meminta ijin pada pemiliknya (belewahen).

“Pokonya ikan apa saja dalam pukat diambil tanpa harus pemiliknya tahu. Karena hari ini spesial. Siapa saja bisa ambil dan bawa pulang”, terangnya.

Masyarakat tumpah ruah mengikuti festival Lo Awa Bele (Penangkapan Ikan Secara Massal) di perairan laut desa Riangbao dan Petuntawa, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata,, Selasa (20/10/2020). Foto:SelatanIndonesia.com/Teddi Lagamaking

Kornelis yang dikenal dengan program unggulannya yakni menjadikan Riangbao sebagai kampung pisang terbesar di Lembata ini juga menambahkan, kegiatan ini menjadi ivent tetap tahunan dua desa demi mendukung desa wisata Riangbao dan Petuntawa sekaligus mendukung program pemerintah Lembata yang menjadikan pariwisata sebagai basis pembangunan daerah.

Untuk diketahui, Lo Awa Bele ini menggunakan pukat yang dilepas pada malam hari saat air laut pasang, sehingga sewaktu air laut surut pada pagi hari semua orang bisa mengambil ikan yang ada di dalam pukat.

Bupati Sumba Timur Buka AntiKFest 2: Panggung Kreativitas Anak Muda NTT

Selain warga dari kedua desa tersebut, warga dari desa-desa lainnya di Ile Ape dan sebagian besar warga kota Lewoleba juga turut mengikuti proses Lo Awa Bele ini.

Pantauan SelatanIndonesia.com kurang lebih delapan ratus orang hadir dalam festival ini, dengan masing-masing dari mereka membawa serta alat bantu penangkapan seperti, keroa, panah ikan, kayu dan lain sebagainya.

Asis Manuk, salah satu warga kota Lewoleba, yang ikut dalam kegiatan itu mengatakan, kegiatan penangkapan ikan ini sangat menarik. Apalagi selama ini hanya kelompok-kelompok kecil dan perorangan saja yang turun melaut.

Kali ini berbeda, pasalnya melibatkan banyak orang dan banyak desa yang ada di Ile Ape. Ini yang menarik, sehingga pemerintah kedua desa harus bisa menjaga agar tetap lestari.

“Ini kekayan budaya kita, dan apa pun itu harus dilestarikan, sebab yang unik-unik seperti ini sudah hampir punah. Apalagi yang turun tangkap ikan ini bukan satu dua orang, tapi ini ratusan. Pokonya luar biasa”, ucapnya bangga.*) Teddi Lagamaking

Jejak Pena Evi Dai Dore Berhenti di Mimika, Bupati John Rettob: Dia Wartawati Bersahaja

Editor: Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement