SELATANINDONESIA.COM – Duka yang menimpa Kampung Umbu Koba, di Desa Delo, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) beberapa waktu lalu masih memantik rasa cinta dari berbagai elemen masyarakat. Kabar bencana kebakaran yang menimpa 25 rumah dan menewaskan seorang warga itu menggerakan hati Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Tambolaka Santo Agustinus.
Sabtu, (10/10/2020), ketika sebagian besar warga perhimpunan di seantro Indonesia masih marak dengan aksi protes terhadap Pengesahan UU Omnibuslaw, PMKRI Cabang Tambolaka Santo Agustinus, Sumba Barat Daya mendatangi Kampung Koba untuk memberikan bantuan kepada warga di kampung tradisional itu.
PMKRI, memberikan bantuan berupa sembako, ATK, masker, pakaian dan uang tunai sebesar Rp. 5.000.000 hasil penggalangan dan patungan para aktifis mahasiswa ini. “Bantuan yang kami kumpulkna itu kami serahkan langsng oleh Tim Posko Kampung Koba,” sebut Ketua PMKRI Cabang Tambolaka Santo Agustinus, Yulius Lere kepada SelatanIndonesia.com.
Yulius Lere saat itu didampingi para pengurus DPC dan anggota PMKRI Cabang Tambolaka Santo Agustinus. Kunjungan PMKRI itu disambut meriah oleh Kepala Desa Delo, Andreas Bili, Tim Posko bersama dan masyarakat di kampung situs Umbu Koba.
“Bantuan ini kami berikan kepada masyarakat kampung Umbu Koba, karena rasa kepedulian kami sebagai anak muda untuk membantu saudara dan sudari kami yang mengalami musiba kebakaran rumah, semua ini kami lakukan atas inisiatif kami yang ingin meringankan beban masyarakat kampung Umbu Koba yang mengalami musiba kebakaran rumah. Meskipun sedikit tetapi semoga bisa bermanfaat,” sebut Yulius Lere.
Yulius menjelaskan, ia memimpin para aktifis PMKRI untuk melakukan penggalangan dana dengan cara turun ke jalan, ke kantor – kantor, dan menemui para pengusaha baik pengusaha kecil maupun pengusaha besar di wilayah kecamatan Loura dan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya. “Dari hasil penggalangan dana tersebut yang kemudian kami salurkan kepada masyarakat kampung Umbu Koba. Hanya ini yang bisa kami berikan semoga bermanfaat dan semoga dapat meringankan beban masyarat di Kampung Umbu Koba,” katanya.
Yulius juga mengharapkan agar masyarakat Kampung Umbu Koba diberikan kesabaran dan ketabah dalam menghadapi musiba ini. “Semoga pemerintah Sumba Barat Daya dan pemerintah setempat bisa tetap mengawal dan membantu masyarakat di sini sampai selesai pembuatan rumah adat Umbu Koba yang terbakar,” ujarnya.
Tim Posko Kampung Umbu KOba, Heribertus, menyampaikan apresiasi kepada PMKRI Cabang Tambolaka yang sudah berpatisipasi membantu korban kebakaran.
“Sekecil apapun yang disumbangkan PMKRI bukan itu yang kami lihat, tetapi kepedulian para aktifis itulah yang kami sangat salut dan semoga Tuhan membalas segala jeripaya PMKRI Cabang Tambolaka yang relah mengumpul dana untuk kampung Umbu Koba ini,” ujarnya.
Dijelaskan Heibertus, rumah adat Kampung Umbu Koba secara keseluruhan berjumlah 35 unit rumah dan yang terbakar oleh sambaran petir ada 25 unit rumah. Adapun warga yang terdampak sebanyak 30 KK, yang terdiri 175 jiwa. “Dari 175 jiwa tersebut 24 di antaranya balita, 34 anak SD, 10 anak SMP, 14 SMA dan 93 orang yang tidak sekolah. Dari 175 jiwa ini seorang diantaranya meninggal dunia. Kebakaran ini juga merenggut harta benda warga Umbu Koba,” senutnya.*)Benydiktus
Editor: Laurens Leba Tukan