KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – BUMD milik Pemerintah Provinsi NTT, PT Flobamor kini menggandeng PT Mandaya Widya Aksara dalam pengembangan Labuan Bajo untuk mendukung kawasan di Kabupaten Manggarai Barat itu sebagai destinasi wisata supper premium.
Pada Rabu, (2/9/2020) di ruang kerja Gubernur NTT, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama PT. FLOBAMOR, Agustinus Zadriano Bokotei dengan Direktur Utama PT Mandya Widya Aksara, Iqbal Hilmansyah sebagai investor yang bakal membangun sejumlah fasilitas di Pantai Pede. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef A. Nae Soi.
Adapun langkah pertama yang dilakukan adalah pembangunan ex hotel Plago sebagai pusat UMKM, Ruang Terbuka Publik, Convention Center serta Resort.
“Kami akan membangun kawasan itu dengan segala fasilitasnya untuk menunjang Laboan Bajo sebagai super premium destinasi pariwisata,” sebut Iqbal Hilmansyah kepada SelatanIndonesia.com.
Dikatakannya, kawasan tersebut didesain oleh arsitek beken Wandi Krisdian, dengan mengedepankan konsep ecotourism dan budaya lokal.
Komisaris PT Flobamor, Hadi Djawas mengatakan, pihaknya selalu mengikuti apa yang menjadi arahan Gubernur NTT bahwa, meskipun dalam situasi new normal pandemi Covid-19, semua elemen masyarakat di NTT tidak boleh kalah dengan pandemi. Sehingga, langkah yang diambil PT Flobamor untuk menggandeng investor ini untuk bisa membangun kawasan pantai Pede selain untuk menunjang Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium tetapi juga untuk menyambut penyelenggaraan pertemuan negara-negara G20 pada tahun 2023 mendatang.
“Yang menarik bagi kami untuk menggandeng investor ini karena konsep yang diterapkan dalam menata dan membangun kawasan itu merupakan yang pertama. Dan juga karena memang mereka mau memanfaatkan aset Pemprov yang saat ini sedang diolah oleh PT Flobamor dengan sistem full investasi,” katanya.
Hadi menyebutkan, lantaran full investasi itu juga yang mendorong Pemprov NTT melalui PT Flobamor bersedia membangun kerja sama.
“Rencana pembangunan semua fasilitas itu akan dilakukan setelah ada Perjanjian Kerja Sama dan bakal rampung satu tahun setelah penandatanganan,” ujarnya.
Hadi menambahkan, PT Flobamor juga sudah melakukan penelusuran terhadap rekam jejak dan eskistensi PT Mandya Widya Askara dan menurut penilaian banyak pihak, perusahaan itu layak untuk diajak kerja sama membangun Pantai Pede. “Setelah semua terbangun maka pengelolaan selanjutnya akan dilakukan oleh PT Mandya Widya Askara dan setiap tahun investor ini akan menyetor ke PT Flobamor sebagai kewajiban yang nilainya akan disepakati bersama Pemerintah Provinsi NTT,” ujar Hadi.***Laurens Leba Tukan