LEMBATA,SELATANINDONESIA.COM-Wakil Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola, hari ini Jumat, (14/8/2020), menghadiri kegiatan pelatihan soft skil bagi anak muda yang diselenggarkan oleh LSM Bengkal Appek.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung di kantor desa Jontona, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata itu dihadiri oleh dua puluh (20) orang anak muda dari kelompok-kelompok kecil di desa, semisal kelompok karang taruna desa.
Wabup Dr. Thomas Ola mengatakan, pelatihan soft skil menjadi sangat penting dimasa sekarang. Pasalnya, tanpa adanya soft skil yang mumpuni goal dari sebuah proses kerja yang panjang tidak akan tercapai.
Adapun tujuan pelatihan yang digelar Bengkel Appek yakni, membentuk pribadi generasi milenial untuk tangguh mengelola peluang dan potensi dirinya dan juga potensi daerah tempat tinggalnya.
Olehnya, dengan melihat lokus kegiatan di desa Jontona, dan yang menjadi sasaran pelatihan adalah anak muda, maka Thomas Ola mengharapkan, perlu sinergitas baik pemdes dan kelompo-kelompok muda di desa untuk memanfaatkan potensi desa.
“Jontona ini letaknya strategis, sangat dekat dengan laut. Olehnya jika orang tua lambat melihat sebagai ladang bisnis maka anak muda, generasi milenial harus melihat ini secara serius. Karena laut adalah sumberdaya yang mampu menghantar setiap orang menuju karir bisnis yang menjanjikan,” ujarnya.
Menurutnya, anak muda desa Jontona harus menjadi pelopor dan lokomotif penggerak wirausaha di Lembata. Hal ini beralasan, karena jiwa dan naluri bisnis itu lebih banyak lahir dari kreatifitas anak muda.
Selain itu, lebih jauh ia menyebutkan juga bahwa, anak muda yang berani harus bisa membaca peluang bisnis. Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan kapan saja adalah laut.
Banyak potensi di laut. Ada begitu banyak sumberdaya yang bisa di konversikan menjadi rupiah. Asalkan anak muda ada yang berani manfaatkan ini semua. Jika tidak maka, kehidupan kita akan begini-begini saja, terang mantan dekan ekonomi Unwira Kupang ini.
“Kita sendiri tidak tahu, bahwa daerah ini kaya raya, kaya di laut, kaya di darat. Anak muda di Lembata itu tidak pernah tau dan sadar”, ujar Thomas Ola.
Lebih jauh, Thomas Ola mengharpkan, anak muda harus buat perubahan dan buka peluang bisnis. “Jangan terus-terusan dalam zona nyaman. Harus keluar jauh dalam diri supaya perkembangan dan kemajuan bisa ditemukan,” katanya.
Tidak sampai disitu, dirinya juga kembali mengingatkan bahwa, potensi laut harus di maksimalkan dengan baik sehingga hajat hidup ekonomi bisa stabil dan baik. “Anak muda jangan jadi penonton transaksi bisnis di kampung sendiri, pemali jika masih mudah hanya santai dan tidak bekerja. Ini bahaya dan budaya yang tidak produktif,” ucapnya memotivasi.
Umbu Rangga Landuawang, Koordinator Divisi Advokasi dan Pemberdayaan Bengkel Appek mengatakan, model pelatihan soft skil bagi kelompok muda di beberapa desa sasaran adalah sebagai wujud perhatian akan generasi muda.
Hal ini mengingat, potensi tumbuh kembang kehidupan manusia dalam lingkungan tempat tinggalnya dari waktu ke waktu mengalami peningkatan.
Sehingga menurut Umbu, perlu disiapkan sejak awal spek yang pasti bagi generasi muda untuk bisa stay di dunia entrepreneursip suatu ketika.
Lanjutnya, Bengkel Appek hadir juga bertujuan mengedukasi, mengadvokasi dan memberi informasi yang valid tentang bagaimana terobosan-terobosan baru yang musti di miliki oleh anak muda dalam menanggapi semua potensi, baik dirinya maupun lingkungan sekitar.
Sementara itu, senada dengan yang disampaikan Wakil Bupati tersebut, Bengkel Appek juga tengah mendorong generasi muda desa untuk memanfaatkan laut sebagai lahan bisnis.
Salah satu program unggulan Bengkel Appek adalah Mata Kail (Manfaatkan dan Jaga Kelangsungan Ikan di Laut), dari program ini semja anak muda di desa sasaran di harpkan bisa memanfaatkan sektor laut sebagi ladang uang sambil menjaga dan melestarikan.*) Teddi Lagamaking
Editor: Laurens Leba Tukan