KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara El Tari, Kolonel Pnb. Bambang Juniar Djatmiko, S.Sos.,M.M., memimpin ziarah rombongan dalam rangka memperingati Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke-73 di Taman Makam Pahlawan Dharma Loka Kupang, Selasa(28/7/2020).
Ziarah diawali dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan yang dipimpin langsung oleh Danlanud El Tari selaku pimpinan ziarah, dilanjutkan mengheningkan cipta dan peletakan karangan bunga serta tabur bunga di makam para pahlawan.
Ziarah ke makam para pahlawan itu diikuti oleh perwakilan Prajurit Lanud El Tari, Satrad 226 Buraen, Kipan C yongko 466 Paskhas , PIA Ardhya Garini Cabang 5/Daerah III Lanud El Tari, IKKT Pragati Wira Anggini Satrad 22 Buraen, PIA Ardhya Garini anak ranting Kipan C Yongko 466 Paskhas secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Dalam ziarah tersebut, Danlanud El Tari beserta rombongan melakukan tabur bunga di taman makam pahlawan Dharma Loka Kupang untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang untuk mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia.
Danlanud Bambang mengatakan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia para prajurit Angkatan Udara sangat banyak jasanya dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Seperti pada tanggal 29 Juli 1947 tersebut ada dua peristiwa oleh sejarah yang telah dilakukan para pejuang yang sekaligus Perintis terbentuknya TNI Angkatan Udara,” sebutnya.
Dikatakan Bambang, pahlawan merupakan gelar yang diberikan kepada mereka yang dianggap berjasa terhadap orang banyak dan negara. “Meskipun masa mereka telah berakhir dan mereka telah tiada, bukan berarti kita melupakan jasa mereka. Sudah seharusnya kita menghargai dan menghormati serta meneladani jiwa juang para pahlawan,” ujar Danlanud Bambang.
Disebutkan, jika ingin mencintai para pahlawan, menghargai jasa pahlawan maka cintailah tanah air. “Karena dari tetesan darah merekalah bangsa ini merdeka, dengan perjuangan dan semangat merekalah sehingga sampai hari ini kita bisa bebas dari penjajah,” ujarnya. ***Laurens Leba Tukan